Inovasi Bedah Robotik Pertama di Indonesia: Angkat Kanker Payudara Tanpa Hilangkan Bentuk Alami

Vania Rossa Suara.Com
Minggu, 12 Oktober 2025 | 17:29 WIB
Inovasi Bedah Robotik Pertama di Indonesia: Angkat Kanker Payudara Tanpa Hilangkan Bentuk Alami
Peluncuran Operasi Robotic Skin Sparing Mastectomy Pertama di Indonesia di RSU Bunda Jakarta. (dok. BMHS)
Baca 10 detik
  • RSU Bunda Jakarta menghadirkan inovasi Robotic Skin Sparing Mastectomy, prosedur bedah robotik pertama di Indonesia untuk kanker payudara.

  • Teknik ini memungkinkan jaringan kanker diangkat tanpa mengubah bentuk alami payudara, menjaga aspek medis sekaligus estetika.

  • Prosedur ini melibatkan tim multidisiplin dan teknologi robotik canggih, mendukung pemulihan cepat serta kualitas hidup pasien yang lebih baik.

Suara.com - Berdasarkan penelitian World Cancer Research Fund 2022, kanker payudara menempati urutan kedua sebagai jenis kanker yang paling banyak diderita secara global.

Data Global Cancer Observatory 2022 memperkuat kondisi tersebut dan mencatat kanker payudara sebagai jenis kanker dengan jumlah kasus baru tertinggi di Indonesia, yakni 66.271 kasus.

Dan kanker payudara menjadi penyebab kematian tertinggi akibat kanker pada perempuan, melampaui kanker serviks dan ovarium.

Meski begitu, rekonstruksi payudara pasca operasi masih menjadi tantangan besar, tidak hanya karena tingkat kerumitannya yang tinggi, namun juga dari sisi estetika hasilnya.

Hal ini menegaskan urgensi hadirnya inovasi tata laksana kanker yang bukan hanya efektif secara medis, tetapi juga mampu menjaga kualitas hidup pasien dalam jangka panjang.

Menjawab kebutuhan ini, PT Bundamedik Tbk (BMHS) melalui RSU Bunda Jakarta berhasil menjalankan operasi Robotic Skin Sparing Mastectomy atau prosedur mastektomi minimal invasif yang menggunakan bedah robotik untuk mengangkat jaringan kanker di payudara, dengan tetap mempertahankan estetika bentuk anatomi alami payudara.

Dilaksanakan pada 16 Agustus 2025, prosedur ini menjadi yang pertama dalam sejarah di Indonesia.

Dr. dr. Ivan Rizal Sini, Sp.OG, FRANZCOG, GDRM, MMIS, President Commissioner PT Bundamedik Tbk, mengatakan bahwa BMHS sejak 2012 telah menjadi pionir bedah robotik di Indonesia.

"Dan kini fokus kami tidak hanya pada inovasi teknologi, tetapi juga pembangunan ekosistem menyeluruh, mulai dari tim multidisiplin, infrastruktur, hingga edukasi pasien, agar layanan robotic surgery menjadi solusi yang aman, presisi, dan berdaya saing global," katanya dalam sesi diskusi peluncuran Operasi Robotic Skin Sparing Mastectomy Pertama di Indonesia di Jakarta (10/10/2025).

Baca Juga: Perjuangan Nunung Lawan Kanker Belum Usai, Ada Obat yang Wajib Diminum Seumur Hidup

Keberhasilan operasi ini merupakan hasil kolaborasi tim multidisiplin RSU Bunda Jakarta, yang melibatkan dokter onkologi, dokter bedah plastik rekonstruksi, anestesi, radiologi, serta perawat terlatih.

Dengan koordinasi lintas keahlian, prosedur dapat berjalan lancar tanpa komplikasi intraoperatif, sekaligus menunjukkan kesiapan RSU Bunda Jakarta dalam mengadopsi teknologi medis terkini.

Dr. Reza Musmarliansyah, Sp.B, Subsp.Onk (K). FICRS, Dokter Spesialis Bedah Onkologi RSU Bunda Jakarta, menjelaskan bahwa eknologi bedah robotik memungkinkan pembedahan dengan tingkat presisi yang jauh lebih tinggi dibandingkan metode konvensional.

"Sehingga, jaringan kanker dapat diangkat secara optimal sambil tetap mempertahankan jaringan sehat. Bagi pasien, keunggulan ini bukan hanya mengenai efektivitas medis, tetapi juga memberi pemulihan lebih cepat, menekan risiko komplikasi, dan menghasilkan hasil estetika yang lebih baik sehingga kualitas hidup pasca operasi tetap terjaga," jelasnya.

Selain aspek medis, faktor estetika juga menjadi perhatian penting. Dikatakan dr. Afriyanti Sandhi, SpBP-RE, FLB, MARS, Dokter Bedah Plastik Rekonstruksi dan Estetik RSU Bunda Jakarta menambahkan, dalam operasi, fokusnya tidak hanya mengangkat jaringan kanker, tetapi juga menghadirkan hasil rekonstruksi yang alami.

"Dengan mempertahankan anatomi sekaligus membentuk kembali payudara pada saat yang sama, pasien dapat melalui proses pemulihan dengan lebih cepat dan lebih percaya diri. Pendekatan multidisiplin ini memastikan pasien pulih tidak hanya secara fisik, tetapi juga psikologis," katanya.

×
Zoomed

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI