Di Balik Duka Banjir Sumatera: Mengapa Popok Bayi Jadi Kebutuhan Mendesak di Pengungsian?

Dinda Rachmawati Suara.Com
Minggu, 14 Desember 2025 | 14:56 WIB
Di Balik Duka Banjir Sumatera: Mengapa Popok Bayi Jadi Kebutuhan Mendesak di Pengungsian?
Ilustrasi Popok Bayi di Pengungsian Sumatera (Dok. Makuku)
Baca 10 detik
  • Banjir dan longsor di tiga provinsi Sumatera menyebabkan ratusan ribu warga mengungsi.
  • Bayi dan balita membutuhkan popok sebagai kebutuhan sanitasi penting di pengungsian.
  • Brand popok ini menyalurkan bantuan senilai Rp 600 juta berupa popok dan pakaian bayi melalui Dompet Dhuafa.

Pihak Dompet Dhuafa yang terjun langsung ke lokasi pengungsian mengungkapkan bahwa popok dan pakaian anak termasuk bantuan yang paling dibutuhkan. 

Banyak keluarga datang ke pengungsian dengan bayi dan anak kecil tanpa persediaan yang cukup.

“Kebanyakan keluarga membawa bayi dan anak ke pengungsian dengan persediaan terbatas. Bantuan seperti popok dan pakaian anak sangat dibutuhkan,” ungkap Yudha Andilla, Manager Retail Fundraising Dompet Dhuafa.

Ia menambahkan bahwa distribusi bantuan dilakukan secara bertahap dan langsung kepada keluarga penerima manfaat.

Distribusi Bantuan Banjir Sumatera dilakukan berdasarkan pemetaan kebutuhan di lapangan, dengan prioritas pada lokasi pengungsian berpenduduk padat dan minim akses perlengkapan bayi. 

Koordinasi antara Makuku dan Dompet Dhuafa memastikan bahwa bantuan popok bayi benar-benar sampai kepada mereka yang paling membutuhkan.

Di tengah bencana besar, popok bayi mungkin terlihat sebagai kebutuhan kecil. Namun bagi bayi dan orang tua di pengungsian, popok adalah perlindungan kesehatan, kenyamanan, dan rasa aman. 

×
Zoomed

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI