Di mana Jokowi telah mengundang Surya Paloh untuk datang ke Istana Kepresidenan, Jakarta.
"Pertemuan biasa-biasa saja," ujar Jokowi usai menghadiri acara 'Kick-Off' Keketuaan Indonesia di ASEAN 2023 di Bundaran HI, Jakarta, Minggu (29/1).
Jokowi juga enggan menjelaskan lebih detil ketika ditanya apakah pertemuan dengan Surya Paloh membahas soal reshuffle kabinet. “Mau tahu saja," jawab Jokowi.

Ruffle kabinet, Jokowi juga tidak menjelaskan secara gamblang saat dicecar oleh awak media.
Awalnya wartawan menyampaikan kepada Jokowi bahwa Rabu pekan depan merupakan Rabu Pon. Rabu Pon seringkali dijadikan momentum oleh Jokowi untuk melakukan perombakan kabinetnya.
Wartawan bertanya, apakah Presiden akan melakukan perombakan kabinet pada Rabu Pon itu.
“Masa (pekan depan Rabu Pon)? Rabu Pon, benar? Ya nanti tunggu saja,” ucap Jokowi.
Tiga Bulan Buntu
Ketua DPP Partai NasDem Sugeng Suparwoto mengungkapkan, pertemua presiden Jokowi dengan Surya Paloh Kamis pekan lalu terjadi setelah beberapa bulan tidak berkomunikasi.
Itu artinya, komunikasi antara keduanya sempat menghilang usai Surya Paloh mendeklarasikan Anies Baswedan sebagai bakal calon presiden (bacapres) di Pilpres 2024.
"Kurang lebih 3 bulan tidak berkomunikasi lantas berkomunikasi dengan sangat baik," ucap Sugeng di kediaman Anies di kawasan Lebak Bulus, Jakarta Selatan, Jumat (27/1/2023).
Menurut Sugeng, Surya Paloh dan Jokowi membahas berbagai tantangan bangsa meliputi ekonomi, sosial dan politik yang harus dihadapi dengan kebersamaan. Ia juga meyakini kalau keduanya membicarakan perihal Pilpres 2024.
"Saya yakin dibahas, saya yakin itu interpretasi saya karena menyangkut banyak hal dibatasi waktu cukup lama, satu jam lebih bahkan pertemuan antara Pak Surya dengan pak Jokowi."
Diharapkan Tak Ada Kepentingan Politik
Sekretaris Jenderal DPP PDIP Hasto Kristiyanto mengatakan pertemuan Surya Paloh dengan Jokowi itu layaknya pertemuan presiden dengan para ketua umum partai lainnya. Yakni, untuk kepentingan bangsa dan negara.