Suara.com - Partai Persatuan Pembangunan (PPP) menyayangkan pernyataan Wakil Ketua Umum DPP PKB Jazilul Fawaid yang menyinggung perolehan kursi PPP di parlemen. Pernyataan tersebut dianggap telah menyalahi etika politik di Indonesia.
Juru bicara PPP yang juga Ketua DPP PPP, Achmad Baidowi meminta Jazilul untuk tak mengusik perolehan partai lain, karena PPP juga tak pernah meremehkan PKB saat terpuruk di tahun 2009.
"Kepada sahabatku Jazilul Fawaid, Waketum PKB, Apa urusannya membanding-bandingkah sesama partai ijo. Saat kursi PKB jeblok di Pemilu 2009 dengan 28 kursi, PPP tak pernah mengusik dan meremehkan," kata pria yang akrab disapa Awiek kepada wartawan, Rabu (22/2/2023).
Menurut Awiek, PPP memahami situasi politik 2009, saat PKB terpuruk. Makanya, kata dia, PPP bersimpati secara politik dengan tidak meremehkan PKB yang juga merupakan partai yang dilahirkan NU seperti PPP.
"Kami tidak meremehkan adik kami itu (PKB) yang sama-sama lahir dari NU," ujarnya.
Lebih lanjut, Awiek menyampaikan, saat ini posisi PPP dan PKB setara di DPR, karena sama-sama memiliki satu fraksi dan memiliki hak yang sama.
"Bahkan di pimpinan MPR juga sama memiliki wakil ketua MPR yakni Pak Arsul Sani yang ruangannya bersebelahan dengan Pak Jazilul Fawaid," pungkasnya.
PKB Singgung Partai Ijo
Sebelumnya, Wakil Ketua Umum DPP PKB, Jazilul Fawaid, mengatakan, bahwa partainya memiliki target bisa memperoleh 100 kursi di parlemen pada Pemilu 2024 mendatang. Ia lantas menyinggung partai berwarna hijau lainnya yang hanya meraih kursi yang sedikit, PKB tak mau seperti itu.
Hal itu disampaikan Jazilul dalam sambutannya di acara Uji Kepatutan Kelayakan bakal calon anggota legislatif DPR RI PKB di Kantor DPP PKB, Jakarta, Selasa (21/3/2023).