Membaca 2 Skenario Besar Yang Memungkinkan Golkar Gabung Koalisi Anies Di 2024

Bangun Santoso Suara.Com
Senin, 27 Maret 2023 | 08:48 WIB
Membaca 2 Skenario Besar Yang Memungkinkan Golkar Gabung Koalisi Anies Di 2024
Ketum Partai Golkar Airlangga Hartarto menyampaikan penjelasan mengenai agenda buka bersama yang dihadirinya di NasDem Tower pada Sabtu (25/3/2023). [Suara.com/Yaumal]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

2 Skenario Golkar Bisa Gabung Koalisi Anies

Sementara itu, pengamat politik Universitas Paramadina, Ahmad Khoirul Umam memandang, acara buka puasa bersama di NasDem Tower yang dihadiri Airlangga Hartarto bisa dipilah atau dilihat dalam dua elemen.

Pertama, pertemuan internal Koalisi Perubahan yang sudah klir terbuka menandatangani Piagam Koalisi, hal itu menjadi penegasan adanya sebuah konsolidasi ulang tiga partai yakni NasDem, PKS dan Demokrat.

"Kemudian kedua adalah ketika ada Ketum Golkar dan perwakilan dari PPP yang hadir, maka itu berpotensi bisa dibaca menjadi upaya komunikasi tingkat lanjut," ujar Ahmad Khoirul sebagaimana dipantau dalam tayangan di kanal Youtube CNN Indonesia, Minggu (26/3/2023).

Menurut Ahmad, komunikasi yang dilakukan Golkar memungkinkan hal itu terjadi. Terutama jika ada dua hal. Pertama, ada manuver yang dilakukan oleh PAN dan PPP di luar kendali Golkar.

"Ketika PAN dan juga PPP memunculkan narasi Ganjar-Erick dan kemudian Ganjar-Sandi, maka seolah-olah kemudian itu menjadi warning bagi Golkar sendiri untuk mengatur ulang skema koalisi, karena yang diharapkan Golkar tentu sesuai amanat Munas tentu memunculkan Pak Airlangga sebagai kontestan baik capres maupun cawapres di Pilpres 2024 mendatang," tutur Ahmad.

Maka, kata dia, yang bisa dilakukan oleh Golkar dengan tidak disiplinnya PAN dan PPP, maka perlu ada penjajakan dan komunikasi untuk membuka ruang potensi koalisi baru. Sehingga membuka kemungkinan ada alternatif ke depan.

Kemudian kedua, menurut Ahmad, terkait basis data. Di mana dari sejumlah survei, ada kecenderungan, meski tidak mayoritas tetapi cukup besar, basis pemilih loyal Golkar justru memilih Anies Baswedan.

"Tentu hal ini perlu didiskusikan bahkan diperdebatkan," kata Ahmad.

Baca Juga: Survei Terkini Indikator Politik: Prabowo Menguat, Anies-Ganjar Melemah

Ahmad berasumsi yang menyebabkan itu adalah banyaknya aktivis dari Golkar termasuk dalam struktur Golkar, mereka berasal dari jaringan HMI. Oleh karena itu, KAHMI sendiri menjadi elemen yang cukup lengkap memberikan dukungan kepada Anies, dan besar kemungkinan kemudian termanifestasikan kepada sel-sel politik yang berada di dalam struktur Golkar itu sendiri.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI