Alasan kedua, menurutnya, ada hubungan yang kurang harmonis antara Anies dan Sandi, dimana beberapa waktu lalu sempat mencuat polemik mengenai utang dalam Pilkada DKI, dimana Anies disebut-sebut berutang Rp50 miliar pada Sandi.
Sementara itu, Partai Demokrat secara tegas menolak jika Sandiaga Uno dipasangkan dengan Anies Baswedan sebagai calon wakil presiden.
Ketua Bappilu DPP Partai Demokrat (PD) Andi Arief menyebutkan kalau Sandiaga Uni bukanlah sosok perubahan.
"Walaupun menjadi wapres menjadi hak setiap orang, tapi komitmen perubahan dari 3 partai, PKS, Demokrat dan NasDem itu sudah terikat pada semacam perjanjian yang ditandatangani oleh 3 ketua umum partai, mengikuti kontestasi capres dan cawapres ini kan memperbaiki keadaan, bukan seperti Indonesian Idol yang penting muncul, setiap ada ini muncul dan Demokrat punya catatan dan pasti akan menolak kalau Pak Sandi Uno," kata Andi Arief kepada wartawan, Minggu (9/4/2023).
Senada dengan Andi Arief dari Partai Demokrat, Wakil Ketua Umum Partai Nasdem Ahmad Ali juga menyatakan dengan tegas memilik Sandiaga Uno sebagai calon wakil presiden Anies Baswedan.
Alasan Ahmad Ali menolak Sandiaga Uno cukup sederhana, yakni karena Sandi hingga kini masih menjadi kader Partai Gerindra yang bukan termasuk dalam Koalisi Perubahan.
Karena itulah, menurutnya, jika dipaksakan agar Sandi menjadi calin wakil presiden Anies, maka hal itu bisa merusak hubungan partainya dengan Partai Gerindra.
Kontributor : Damayanti Kahyangan
Baca Juga: Biasanya Lontarkan Kritik, Gara-gara Hal Ini Fahri Hamzah Akhirnya Puji Jokowi