Perjalanan Panjang Ganjar Pranowo Menapaki Pilpres 2024

Chandra Iswinarno Suara.Com
Jum'at, 21 April 2023 | 14:02 WIB
Perjalanan Panjang Ganjar Pranowo Menapaki Pilpres 2024
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo saat mendampingi Presiden Jokowi salat jumat di Masjid Raya Sheikh Zayed Solo. (Suara.com/Ari Welianto)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Nama Ganjar, lanjut Novel, memang pernah disebut di dalam persidangan. Namun hal tersebut tidak bisa diartikan bahwa Ganjar terlibat.

"Memang namanya disebut dalam persidangan. Tapi membicarakan soal hukum, proses hukum apalagi hukum pidana, ada standar pembuktian yang harus bisa dipenuhi. Bukan sembarangan," tuturnya.

Hal tersebut juga diperkuat dengan pernyataan Ketua KPK Firli Bahuri yang mengungkapkan belum menemukan cukup bukti keterlibatan Ganjar dalam kasus dugaan korupsi pengadaan E-KTP.

"Sampai hari ini, tidak ada bukti yang mengatakan bahwa yang disebut tadi (Ganjar Pranowo) melakukan suatu peristiwa pidana. Kalau ada kami bawa, tetapi kan sampai hari ini tidak ada," kata Ketua KPK Firli Bahuri, di Jakarta, Kamis (28/4).

Saat penyidikan kasus korupsi e-KTP berjalan, Ganjar telah melanjutkan karier politiknya ke Gubernur Jateng.

Ganjar dan Heru Sudjatmoko memenangkan 48,82% suara dalam pemilihan gubernur pada 2013. Mereka maju dengan dukungan PDIP.

Pada Pilkada Jateng 2018, Ganjar kembali menang dengan suara 58,78 persen. Dalam pemilihan ini, Ganjar maju bersama Taj Yasin Maimoen.

Saat itu, Ganjar memperoleh dukungan bukan hanya dari PDIP, tapi juga dari Partai Golongan Karya, Partai Demokrat, Partai Persatuan Pembangunan (PPP), dan Partai Nasional Demokrat (Nasdem).

Ganjar akan menyelesaikan masa jabatannya sebagai Gubernur Jawa Tengah pada Juni 2023.

Baca Juga: Jelang Penetapan Capres PDIP, Sejumlah Mobil Berdatangan Memasuki Istana Batu Tulis

Saat ini, ia telah mendapat dukungan dari sejumlah partai politik dan kelompok sukarelawan untuk maju dalam Pilpres 2024.

Salah satunya yang paling kencang yakni berasal dari Partai Solidaritas Indonesia (PSI), misalnya, telah mengumumkan dukungannya terhadap Ganjar. Namun, PDIP belum menentukan apakah akan mengusung Ganjar dalam Pilpres 2024.

Meski begitu, Ganjar Pranowo tak bisa dilepaskan dari sejumlah kontroversi dan friksi yang terjadi dalam perjalanannya. Beberapa waktu lalu misalnya, Ganjar ditinggalkan pendukungnya yang tergabung dalam GP Mania. 

Ketua Umum Jokowi Mania (Joman) sekaligus inisiator GP Mania Immanuel Ebenezer menilai, tidak ada gagasan maupun keberanian dari Ganjar Pranowo menjadi alasan utama pembubaran.

Ia menuturkan, ekspektasi mereka kepada Ganjar Pranowo ketika deklarasi dukungan tentu sosok Ganjar akan memberikan gagasan dan tawaran bagi bangsa Indonesia ke depan. 

"Dalam rentang dua tahun ini kita tidak menemukan itu," kata Noel beberapa waktu lalu.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI