Menengok Jejak 'Cinta' Budiman Sudjatmiko dengan PDIP: Bak Kekasih, Sudah Rekat Sejak SD

Ruth Meliana Suara.Com
Rabu, 23 Agustus 2023 | 11:33 WIB
Menengok Jejak 'Cinta' Budiman Sudjatmiko dengan PDIP: Bak Kekasih, Sudah Rekat Sejak SD
Politisi PDIP Budiman Sudjatmiko. [ANTARA/HO-PDIP]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Politisi PDIP Budiman Sudjatmiko mengaku akan berkabung jika dirinya dipecat oleh partainya. Sebab, ia menyebut sudah memulai hubungan cinta dengan partai banteng merah itu sejak sekolah dasar (SD). Apabila diberhentikan, ia pun memilih bakal jomlo dulu.

Lebih tepatnya, tidak akan bergabung dengan partai lain terlebih dahulu. Budiman pun mengenang, dirinya sudah ikut kampanye bersama PDIP sejak masih duduk di bangku kelas 6 SD. Maka dari itu, jika dipecat, ia merasa seperti diputuskan kekasih.

"Saya mungkin akan mempertimbangkan jomlo (tidak bergabung dengan partai lain) dulu. Ya ibaratnya orang baru kehilangan pasangan hidup, harus melewati masa berkabung yang lama," kata Budiman kepada wartawan di Tennis Indoor, Senayan, Jakarta, Selasa (22/8/2023).

"Gimana enggak berkabung? Saya ini sudah kampanye PDI sejak 6 SD, (namanya) belum PDI Perjuangan, masih ikon segi lima. Keluarga saya juga keluarga PNI dari dulu," lanjutnya.

Sebagai informasi tambahan, PNI adalah Partai Nasional Indonesia yang didirikan oleh Presiden pertama RI, Soekarno pada tahun 1927. Lalu, pada 1973, partai ini dilebur secara paksa menjadi Partai Demokrasi Indonesia (PDI) oleh Presiden ke-2, yakni Soeharto.

PDIP sendiri memang sudah memberikan opsi kepada Budiman untuk mengundurkan diri atau dipecat. Hal ini merupakan buntut dari dukungannya kepada Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto dalam Pilpres 2024 mendatang.

Lebih lanjut, apabila dipecat dari PDIP, Budiman masih akan tetap berpolitik. Hanya saja, ia memastikan bakal menjomlo dulu hingga beberapa waktu tanpa bergabung dengan partai lain. Ia bahkan berharap bisa mendaftar lagi ke PDIP atau ikut Partai Solidaritas Indonesia (PSI).

"Nanti kita lihat, apakah barangkali setelah beberapa tahun kesalahan saya diampuni, saya bisa daftar lagi (ke PDIP). Kalau enggak diterima, ya bisa jadi masuk PSI mungkin salah satunya," beber Budiman.

Budiman juga menyebut Gerindra merupakan salah satu opsi partai yang dijadikan tempat berlabuh selanjutnya. Namun, ia kembali mengingatkan dirinya akan menjomlo dalam waktu yang lama sebelum bergabung dengan partai lain.

Baca Juga: Kasih Pembelaan, PDIP Tegaskan Ganjar Siap Ikut Tantangan Debat BEM UI

"Ya itu (Partai Gerindra) juga menjadi salah satu opsi. Tapi pastinya itu setelah melewati masa jomlo yang cukup lama," ungkap Budiman.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI