Namun ketika itu belum juga ada kesepakatan mengenai AHY, sehingga tim 8 menggelar rapat. Dan dalam rapat yang juga dihadiri perwakilan Demokrat tersebut terjadi perbedaan pandangan.
Tensi rapat memuncak, karena Demokrat menginginkan agar Anies segera menetapkan AHY sebagai pemdampingnya, namun belum disambut oleh NasDem hingga menemui jalan buntu.
Ketegangan semakin memuncak kala ada tokoh yang menggebrak meja dalam rapat itu.
“Sampai hari Selasa, utusan Demokrat tim 8 terjadi perbedaan pandangan sangat keras sampai gebrak meja. Demokrat menginginkan ditetapkan segera, NasDem menginginkan ditetapkan nanti sambil menunggu siapa tahuda opsi lain,” papar Anies.
Setelah itu, Anies mengirimkan pesan WhatsApp ke Sudirman Said, yang isinya meminta agar Sudirman menyampaikan pada SBY dan Surya paloh mengenai kebuntuan rapat tersebut.
“Pada SBY disampaiakan apa adanya: NasDem tidak bersedia mendeklarasikan segera. Pada SP disampaikan apa adanya: Demokrat bersiap permisi bila tidak deklrasi segera, semoga Allah turunkan petunjuk kepada semua,” demikian isi WA Anies ke Sudirman Said.
Cerita Cak Imin dipinang jadi bacawapres Anies
Sementara itu, Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Cak Imin mengungkapkan proses singkat bagaimana ia bisa menjadi bacawapres Anies.
Menurutnya, Ketum Partai NasDem yang meminta langsung pada dirinya untuk menjadi cawapres Anies Baswedan.
Baca Juga: Ganjar Dapat Dukungan dari Penyandang Disabilitas, Basarah PDIP: Menunjukan Mereka Melek Politik
“Kalau kamu oke, saya jamin Insya Allah menang dan Indonesia akan lebih baik, ya kalau sudah begitu salaman untuk Indonesia yang lebih baik,” tutur Cak Imin di acara deklarasi Anies-Muhaimin di Hotel Majapahit, Surabaya, Sabtu (2/9/2023).