Menguatnya elektabilitas Prabowo juga dibuktikan dengan mengalirnya dukungan dari partai-partai besar, yang notabene meraih elektabilitas tinggi. Golkar yang melebur ke dalam Koalisi Indonesia Maju (KIM) masih menempati peringkat ketiga dengan elektabilitas 8,5 persen.
Lalu ada Demokrat yang sebelumnya berada di barisan oposisi kini juga bergabung ke kubu Prabowo, memiliki elektabilitas 7,1 persen. Partai-partai pengusung Prabowo lainnya adalah PAN (2,8 persen), Gelora (1,2 persen), PBB (0,5 persen), dan Garuda (0,0 persen).
Selain PDIP, Ganjar hanya didukung oleh PPP (2,0 persen), Perindo (1,6 persen), dan Hanura (0,2 persen).
Partai Solidaritas Indonesia (PSI) yang semula mendukung Ganjar kini berpindah ke kubu Prabowo, elektabilitasnya mencapai 6,7 persen.
Masuknya Kaesang Pangarep sebagai ketua umum PSI juga menambah energi bagi partai yang mengunggulkan anak-anak muda. Kakaknya, Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka yang kini terpilih sebagai bacawapres bagi Prabowo.
PKB yang sejak awal mengusung Prabowo malah beralih mendukung Anies Baswedan, elektabilitasnya 7,5 persen. Anies juga didukung oleh partai oposisi PKS (4,5 persen) dan partai pemerintah lainnya, Nasdem (2,1 persen).
Sisanya adalah Partai Ummat (0,4 persen), lalu PKN dan Buruh yang masing-masing nihil dukungan, serta masih ada 21,9 persen yang menyatakan tidak tahu/tidak menjawab.
Survei Index Research dilakukan pada 26-31 Oktober 2023 terhadap 1200 orang mewakili semua provinsi. Responden dipilih secara acak bertingkat (multistage random sampling) dan diwawancara tatap muka. Margin of error survei sebesar 2,9 persen, pada tingkat kepercayaan 95 persen.
Baca Juga: Hasto PDIP Bantah Politik Drakor Yang Dibilang Jokowi: Bukan Drama Korea, Tapi...