Apalagi yang dilakukan Gibran dan Kaesang bisa menjadi propaganda.
"Di mana sungkem Gibran menjadi materi propaganda di mana keluarga Jokowi yang menjunjung tinggi adab personal, publik Indonesia mudah tersentuh dengan hal semacam itu. Terlebih, sungkem itu dilakukan saat semua sudah siap secara formal, jika sungkem itu natural, sudah dilakukan sejak awal pertemuan kedua pihak," tuturnya.
Tak hanya itu, ia mengatakan, sungkem yang dilakukan pada saat momentum yang tepat tentu akan menjadi hal yang baik untuk dimanfaatkan.
"Sungkem yang dilakukan pada saat semua orang bersiap menjadi penonton, adalah teatrikal yang baik, dan tentu terdokumentasikan dengan baik pula," katanya.