Jokowi mengingat kala itu dirinya memiliki peluang untuk mendapatkan perhatian dari masyarakat DKI Jakarta.

Bukan dengan mengenakan stelan jas, namun melalui penggunaan kemeja kotak-kotak yang menjadi ciri khasnya bersama Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok.
"Ingat, saya ini bukan siapa-siapa dari Solo, ndeso, masuk ke Jakarta yang kota besar. Saya melihat saat itu ada peluang, karena setiap pemilihan pilkada di mana pun selalu calonnya itu pakai jas, pakai dasi, pakai peci," ungkap Jokowi.
"Enggak ada yang berani keluar dari situ. Ingat ini, benar. Nah, kalau ada yang masih menampilkan seperti itu dari PSI, itu sudah berarti sudah...," terangnya.
Jokowi juga berpesan kepada PSI untuk tidak bersikap pesimistis. Ia meyakini PSI untuk berpikir optimis bisa lolos Pemilu 2024 dan menjadi bagian dari Senayan.
"Sekali lagi, semuanya harus optimis bahwa PSI bisa masuk Senayan di tahun 2024. PSI, menang pasti menang," tutupnya.