Beda Nasib Jokowi vs Gibran di PDIP, Bak Langit dan Bumi

Ruth Meliana Suara.Com
Kamis, 30 November 2023 | 12:46 WIB
Beda Nasib Jokowi vs Gibran di PDIP, Bak Langit dan Bumi
Presiden Jokowi dan Gibran Rakabuming Raka. [Kolase]

Suara.com - Isu keretakan internal PDIP bermula ketika Gibran Rakabuming Raka menjadi cawapres Prabowo Subianto dalam pemilu 2024. Majunya Gibran sebagai cawapres Koalisi Indonesia Maju itu dianggap sudah tidak sejalan dengan kebijakan PDIP.

Sebab, PDIP memiliki calon sendiri, yaitu Ganjar Pranowo dan Mahfud MD yang seharusnya didukung oleh segenap kader partai. Namun, sebagai kader PDIP, Gibran justru membelot dengan berpasangan bersama Prabowo Subianto.

Dari situlah, beberapa komentar muncul, baik dari politikus hingga kader PDIP lainnya. Salah satunya dilontarkan oleh Ketua DPC PDIP Solo FX Hadi Rudyatmo yang menegaskan bahwa Gibran tidak lagi berstatus sebagai kader PDIP.

"KTA mau dikembalikan atau tidak dikembalikan, ya bukunya sudah saya tutup. Sudah bukan kader PDIP," ujar Rudy, Rabu (29/11/2023).

Dengan begitu, Rudy meminta agar publik tidak lagi mengaitkan Gibran dengan PDIP.

Sementara itu, di sisi lain Rudy menganggap Presiden Joko Widodo yang merupakan ayah Gibran statusnya masih sebagai kader PDIP. Hingga saat ini, menurutnya Presiden Jokowi masih mengemban tugas partai.

“Masih kader PDIP, dong. Wong dia pernah jadi pengurus DPD, hanya catatan di SK, enggak masalah bagi saya," imbuhnya.

Beda nasib antara Jokowi dan Gibran menimbulkan tanda tersendiri bagi publik. Di sisi lain, ada yang menganggap jika PDIP masih berharap suara pemilih Jokowi bisa masuk ke pasangan Ganjar-Mahfud.

Rekam Jejak Jokowi

Baca Juga: Cak Imin Sebut Ada Ancaman Kehancuran Indonesia, TKN Prabowo - Gibran: Narasi Menakut-nakuti Sudah tak Mempan

Ilustrasi Presiden Joko Widodo atau Jokowi. (Suara.com/Ema)
Ilustrasi Presiden Joko Widodo atau Jokowi. (Suara.com/Ema)

Ir. H. Joko Widodo adalah presiden ke-7 Republik Indonesia yang menjabat sejak tahun 2014. Pria kelahiran Surakarta, 21 Juni 1961 ini adalah anak pertama dari empat bersaudara.

Sebelumnya, Jokowi adalah Wali Kota Surakarta. Kemudian pada tahun 2012, ia ditunjuk oleh PDIP untuk maju dalam kontestasi Pilkada DKI Jakarta berpasangan dengan Basuki Tjahaja Purnama.

Dari situlah popularitas Jokowi semakin melejit dengan berbagai program, salah satunya blusukan. Hingga akhirnya ia maju sebagai calon presiden Republik Indonesia tahun 2014 berpasangan dengan Jusuf Kalla.

Komisi Pemilihan Umum menyatakan bahwa Jokowi menang dengan 53,15% suara dan akhirnya dilantik sebagai Presiden pada 20 Oktober 2014.

Pada 2019, Jokowi kembali maju menjadi calon presiden dengan menggandeng KH. Maruf Amin sebagai pendampingnya.

Pasangan tersebut berhasil jadi pemenang Pilpres 2019 dan Jokowi kembali memimpin Indonesia sebagai presiden di periode ke dua hingga 2024 mendatang.

Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI