Sebaliknya bila masing-masing paslon fokus terhadapan pembahasan gagasan selama sesi tanya jawab, tentu sesi ini efektif dilakukan.
"Kalau jadinya menggunakan untuk menyerang, mengkritik dan istilahnya nyinyir, menurut saya itu enggak efektif, dan selama ini kan kita lihat lebih ke arah situ dibandingkan mendalami gagasan," kata Saraswati.
Saraswati melihat sejauh ini sesi tersebut tidak dipergunakaan untuk memberikan tanggapan atas gagasan hingga visi misi yang dibawa oleh paslon. Melainkan dimanfaatkan untuk menjatuhkan calon.
"Jadi istilahnya bukan constructive criticism tapi lebih kepada bagaimana saya bisa men-downgrade lawan saya dan itu yang saya bilang bahwa banyak anak-anak muda sudah tidak tertarik dengan yang seperti itu. Apalagi kebanyakan yang nonton itu sudah punya pilihan," ujar Saraswati.