"Hari ini doa saya terkabul, Pak Ganjar datang bawa program yang kami inginkan. Kalau utang macet kami dilunasi, tentu bisa bertani dengan nyaman dan lebih giat lagi," ucapnya.
Pada kesempatan itu, Ganjar mengatakan persoalan utang memang menjadi masalah serius para petani.
Untuk itu, selain menggulirkan program penambahan pupuk subsidi, kepastian ketersediaan pupuk, bibit dan obat-obatan, soal utang macet petani juga akan menjadi hal yang dia ingin selesaikan.
"Iya, setelah kemarin kita punya program penghapusan kredit macet nelayan, para petani juga protres kami juga pengen pak. Makanya setelah kami hitung-hitung, jumlahnya nggak banyak, sekitar Rp 600 miliaran. Itu nanti juga kami hapuskan," kata Ganjar.
Penghapusan kredit macet petani, lanjut Ganjar, bertujuan agar para petani kembali bangkit. Mereka disebut terpuruk dan tidak bisa bayar cicilan karena kondisi pandemi, cuaca, dan bencana alam bisa kembali berproduksi dengan penghapusan utang yang macet di bank.
"Agar petani kita bisa bangkit lagi, berproduksi lebih baik lagi sehingga kebutuhan pangan kita tercukupi," katanya.