Eks Gubernur DKI Jakarta itu juga merasa aneh jika Jokowi menganggap debat capres ketiga itu seolah ada serangan kepada personal. Anies justru membantah hal tersebut.
"Malah aneh kalau dipandang sebagai personal, ini sama sekali tidak ada yang personal, semuanya adalah tentang kebijakan. Bisa direview ulang kok apa yang kemarin dibahas," jelas Anies.
Ia menekankan bahwa hal-hal yang didebatkan adalah berkaitan dengan kebijakan sekaligus memberi ruang kepada masyarakat untuk menilai kinerja setiap kandidat.
"Semua soal kebijakan, kebijakan-kebijakan yang dilakukan dan ini adalah bagian dari publik bisa melakukan penilaian atas kebijakan-kebijakan yang dibuat," katanya.
Emang Iya Debat Ketiga Serang Personal?
Menganggapi hal ini, pengamat Komunikasi Politik dari Universitas Airlangga, Suko Widodo mengatakan kalau dalam debat saling serang tidak masalah. Asal perkataannya berhubungan dengan konteks yang dibahas.
"Pertanyaan-pertanyaan itu kadang memang dibuat sengaja untuk membuat lawan agar mencari titik lemahnya," ungkapnya.
"Saya kira personal atau enggak itu relatif. Orang bisa mengatakan itu personal, tapi masih ada bahasan signifikan. Katakanlah Pak Prabowo waktu itu diserang oleh tanah dan dikaitkan dengan prajurit misalnya. Ya, Pak Prabowo cukup menjawan persoalan prajuritnya saja," imbuhnya.
Sang pengamat juga meminta agar pernyataan-pernyataan dalam debat jangan terlalu dibawa perasaan.
Baca Juga: Tak Gentar, Ganjar Usul Kasus Wadas Dibahas di Debat Cawapres: Kami Dilatih Bertanggungjawab!
"Jangan terlalu ditarik dalam perasaan-perasaan baper yang kemudian membuat kita emosi," tuturnya.