Di akhir bab, Baasyir menyimpulkan demokrasi adalah sistem yang bertentangan dengan Islam. Dia juga mengatakan para ulama sepakat demokrasi sebagai sebuah agama orang kafir yang bertolak belakang dengan Islam.
Namun Ba'asyir tak menyebutkan ulama mana saja yang berkesimpulan seperti itu. "Kalau ada ulama yang menyetujui demokrasi, itu ulama bayaran namanya," ungkap dia.
Dukungan pada AMIN

Beredar rekaman suara Abu Bakar Ba'asyir di media sosial Tiktok yang mendukung pasangan AMIN. Dalam rekaman itu, Ba'asyir awalnya menjelaskan jika Pilpres bukan sebuah ideologi, tapi sebuah alat yang bertujuan untuk membela Islam.
Ba'asyir lalu berpendapat salah satu cara untuk membela Islam yakni dengan memilih capres yang paham dengan Islam. Dia lalu mengklaim pasangan AMIN yang paham Islam ketimbang kandidat lainnya.
"Jadi kita boleh mengikuti operasi ini untuk membela islam. Caranya yaitu memilih presiden yang paham islam. Capres yang tiga itu yang paham Islam itu cuma 1 yaitu yang nomor 1 namanya Anies Baswedan. Itu yang wajib kita pilih," kata Ba'asyir dalam rekaman suara di akun Tiktok @aniesvisioner.
"Karena nanti jika dia terpilih, ditakdirkan allah untuk terpilih menjadi presiden, Insyaallah dia banyak menguntungkan Islam, yang akan berusaha mengatur negara ini dengan hukum-hukum Islam semampunya," sambung dia.
Ba'asyir lalu menyerukan bagi umat Islam untuk memilih dalam Pilpres 2024. Dia pun menyarankan untuk memilih pasangan AMIN.
"Ini supaya umat Islam diberitahu supaya harus memilih, jangan sampai tak memilih. Tapi nomor 1 yang harus dipilih, bukan yang lain. Tujuan kita untuk membela Islam supaya Islam tetap terawat dengan baik. Demikian yang perlu saya terangkan," ujar dia.
Beberapa waktu lalu, mantan napi teroris itu juga sempat mengirim surat pada 3 capres yakni Anies Baswedan, Prabowo Subianto, dan Ganjar Pranowo. Isi surtnya adalah pesan bila mereka terpilih dalam Pilpres 2024.
Baca Juga: Cuit Pilih Anies Dapat Ganjar, Raja Juli Kena Skat Mat: Baliho Partaimu Ngerusak Mata!
Kontributor : Trias Rohmadoni