Tujuan Ki Ageng Soerodiwirdjo mendirikan perkumpulan ini adalah untuk mempersatukan para pendekar pencak silat dan menanamkan rasa persaudaraan serta nasionalisme di kalangan pemuda.
Pada tahun 1917, nama perkumpulan tersebut diubah menjadi Persaudaraan Setia Hati. Perkumpulan ini kemudian berkembang pesat dan menyebar ke berbagai daerah di Indonesia.
Ki Ageng Soerodiwirdjo wafat pada tahun 1944 di usia 68 tahun. Beliau meninggalkan warisan berupa Persaudaraan Setia Hati yang hingga kini masih eksis dan menjadi salah satu perguruan pencak silat terbesar di Indonesia.