Profil 3 Presiden RI yang Diklaim Dukung Prabowo: SBY Ikut Kampanye, Siapa 2 Lainnya?

Ruth Meliana Suara.Com
Sabtu, 03 Februari 2024 | 11:31 WIB
Profil 3 Presiden RI yang Diklaim Dukung Prabowo: SBY Ikut Kampanye, Siapa 2 Lainnya?
Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono ketika ikut kampanye Prabowo (Instagram/@agusyudhoyono)

Sejauh ini SBY diketahui sudah secara terbuka mendukung Prabowo untuk memenangi Pilpres 2024. Bahkan SBY dalam acara kampanye akbar Partai Demokrat di Kota Malang kemarin turut mengajak masyarakat memilih Prabowo - Gibran.

3. Abdurrahman Wahid (Gus Dur)

K.H. Abdurrahman Wahid (Gus Dur). (Pemerintah RI/Wikimedia commons)
K.H. Abdurrahman Wahid (Gus Dur). (Pemerintah RI/Wikimedia commons)

Abdurrahman Wahid atau akrab disapa Gus Dur adalah presiden RI ke-4 yang menjabat sejak tahun 1999 hingga 2001. Dia menggantikan posisi BJ Habibie usai dipilih oleh Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) lewat pemilu 1999. 

Gus Dur adalah putra dari KH Wahid Hasyim, pendiri Nahdlatul Ulama (NU) yang merupakan organisasi Islam terbesar di Indonesia. Setelah menamatkan pendidikan di Indonesia, dia melanjutkan studi ke Mesir di Universitas Al-Azhar, Kairo. 

Sepulang dari Mesir, Gus Dur aktif dalam kepengurusan NU. Dia jadi pengurus muda dan terlibat berbagai kegiatan organisasi. Pada tahun 1984, Gus Dur terpilih sebagai Ketua Umum NU menggantikan ayahnya. 

Pada era Orde Baru di bawah pemerintahan Soeharto, Gus Dur jadi kritikus yang vokal terhadap rezim otoriter. Dia mendukung gerakan reformasi dan jadi salah satu tokoh utama yang memainkan peran penting dalam perubahan politik tahun 1998. 

Setelah jatuhnya rezim Soeharto, Gus Dur terpilih sebagai Presiden ke-4 RI pada tahun 1999 melalui proses pemilihan yang dilakukan MPR. Pemilihan Gus Dur sebagai presiden adalah awal dari era demokrasi baru di Indonesia.

Masa kepemimpinan Gus Dur sebagai presiden tak terlepas dari berbagai tantangan, termasuk konflik etnis, keamanan nasional, dan masalah ekonomi. Walau hanya menjabat selama kurang lebih 2 tahun, kebijakan-kebijakan Gus Dur meninggalkan jejak signifikan dalam upaya menjaga toleransi antaragama, mengedepankan HAM dan memperkuat demokrasi.

Pada tahun 2001, Gus Dur menghadapi tekanan politik yang pada akhirnya membuatnya mundur dari jabatannya sebagai Presiden. Setelah itu Gus Dur tetap aktif dalam berbagai kegiatan sosial dan keagamaan sampai beliau wafat pada 30 Desember 2009.

Dukungan Gus Dur untuk Prabowo tentu tak bisa diketahui kebenarannya mengingat yang bersangkutan sudah wafat. Hanya saja Prabowo mengaku dekat dengan kiai NU itu sejak lama. Bahkan Prabowo menyebut dirinya sebagai "tukang pijat Gus Dur" karena sering memijat mendiang.

Baca Juga: Sejumlah Rektor Beri Dukungan dan Apresiasi 9 Tahun Pemerintahan Jokowi

Kontributor : Trias Rohmadoni

Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI