Ia sendiri mengaku tidak menduga akan terjadi dinamika di tingkat pusat sebelum tanggal 20 Maret, di mana KPU dijadwalkan mengumumkan hasil resmi penghitungan suara.
Sebelumnya, cerita serupa pernah disampaikan AHY usai dilantik menjadi menteri pada Rabu (21/2).
AHY menceritakan proses dirinya dipilih hingga dilantik menjadi Menteri ATR/BPN oleh Presiden Jokowi secara mendadak. Prosesnya dimulai saat AHY mengangjat telepon dari Mensesneg Pratikno pada Senin (19/2) malam.
"Jadi Senin malam saya baru mendapat telepon dari Mensesneg Pak Pratik, hanya bertanya apakah ada di Jakarta?" kata AHY usai pelantikan di Istana Negara, Rabu (21/2/2024).
Melalui sambungan telepon, Pratikno menyampaikan bahwa AHY diterima untuk bertemu Jokowi di Istana Merdeka pada besoknya atau Selasa (20/2) pukul 08.00.
"Saya tidak tahu agendanya apa ketika itu, tetapi saya datang tentunya. Dan di situ lah beliau meminta saya untuk bergabung di kabinet. Lalu juga menyampaikan bahwa hari ini akan dilakukan pelantikan," kata AHY.
Menanggapi permintaan Jokowi, AHY bersedia dan mengucapkan terima kasih. Setelahnya, pada hari yang sama, AHY berkunjung bertemu calon presiden nomor urut 2, Prabowo Subianto.
"Dan segera menghadap Pak Prabowo Subianto juga. Bagaimanapun beliau adalah pemimpin Koalisi Indonesia Maju ke depan, untuk mendapatkan blessings juga, restu juga, dan setelah itu saya menghadap Pak Hadi karena beliau yang selama ini luar biasa telah menangani berbagai isu/persoalan yang mendesak di bidang ATR dan BPN," kata AHY.
Baca Juga: Jawab Kabar Jokowi Masuk Golkar, Bamsoet Bilang Begini