Riuh Jokowi dan Gibran Jadi Ketum Golkar, Waketum Ingatkan Mekanisme Partai

Senin, 18 Maret 2024 | 20:08 WIB
Riuh Jokowi dan Gibran Jadi Ketum Golkar, Waketum Ingatkan Mekanisme Partai
Wakil Ketua Umum DPP Partai Golkar, Firman Soebagyo di Komplek Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (18/3/2024). (Suara.com/Bagaskara)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News
Ketua Umum Partai Airlangga Hartarto. (Suara.com/Novian)
Ketua Umum Partai Airlangga Hartarto. (Suara.com/Novian)

Sementara itu ketika disinggung apakah sudah dorongan untuk memajukan Munas sebelum pelantikan Presiden terpilih pada Oktober mendatang, Firman menegaskan belum ada hal itu.

"Sampai sekarang kita belum ada agenda ke situ. Kalau wacana boleh saja. Bahkan wacana itu kan dari kemarin sebelum pemilu kan ada wacana yang membikin Munaslub, tapi ternyata kan gak terlaksana juga," ujarnya.

"Karena memang tidak ada ukuran yang jelas untuk menggantikan Pak Airlangga waktu itu. Dan kekhawatiran-kekhawatiran sudah terjawab hari ini bahwa kekhawatiran kemarin Golkar akan terpuruk makanya pak Airlangga diminta diganti kan itu hanya kekhawatiran org per orang. Tapi faktanya sekarang sudah terjawab," sambungnya.

Lebih lanjut, saat ditanya soal apakah perubahan AD/ART partai agar Presiden Jokowi bisa menduduki kursi Ketum Golkar sudah tertutup, Firman hanya menjawab secara diplomatis.

"Ya, itu nanti kita lihat, namanya politik kan dinamis yah. Kalau sampai sekarang bahwa kita berpegang pada aturan yang ada," pungkasnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI