Mimpi yang Tak Pernah Padam: Kisah Meki Nawipa Mengejar Pendidikan

Chandra Iswinarno Suara.Com
Rabu, 09 Oktober 2024 | 22:09 WIB
Mimpi yang Tak Pernah Padam: Kisah Meki Nawipa Mengejar Pendidikan
Calon Gubernur Papua Tengah, Meki Fritz Nawipa saat melakukan wawancara khusus di Kantor Suara.com di Jakarta, Jumat (12/7/2024). [Suara.com/Alfian Winanto]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Meki Nawipa, Calon Gubernur Papua Tengah, memiliki kisah hidup yang sarat dengan tekad kuat dalam mengenyam pendidikan, meski menghadapi berbagai tantangan.

Dalam sebuah wawancara, Meki mengenang masa lalunya di kampung, di mana ia melihat banyak temannya terpaksa menjalani hidup tanpa kesempatan untuk melanjutkan pendidikan.

"Saya sedih lihat mereka,” ujar Meki dalam akun Instagram mekinawipa_.

"Saya bilang sama bapak saya, saya tidak usah sekolah-sekolah kehutanan, sekolah polisi hutan, tidak usah. (Saya ingin) jadi doktorandus," ujarnya.

Keputusan Meki untuk mengejar cita-citanya bukanlah hal yang mudah. Ia merasa harus menempuh jalur yang berbeda.

Setelah menyelesaikan pendidikan di tingkat SMP di kampung halamannya, Meki menetapkan sebuah target besar untuk melanjutkan pendidikan di Jayapura, ibu kota Provinsi Irian Jaya pada waktu itu.

"Tidak boleh di Nabire, tidak boleh di Manokwari, harus di Jayapura,” kenangnya.

Keputusan ini mencerminkan tekad yang sudah tertanam sejak usia dini. Namun, perjalanan Meki tidak berhenti di Jayapura. Ia mengarahkan pandangannya lebih jauh lagi, ke Jakarta, Ibu Kota Indonesia. Tekadnya itu didasari dengan keyakinan bahwa ia harus belajar di sana untuk meraih cita-cita yang lebih tinggi.

"Setelah saya di Jayapura, saya harus sekolah di Jakarta, tidak boleh di Bogor, tidak boleh di Palu, tidak boleh di Jogja. Harus di Ibu Kota Negara Republik Indonesia ini,” jelas Meki.

Baca Juga: 4 Suku di Timika Siap Kawal Meki Nawipa-Deinas Geley untuk Memenangkan Pilkada Papua Tengah

Tapi ambisi Meki tak berhenti di tanah air. Baginya, Jakarta hanyalah batu loncatan. Tujuannya berikutnya adalah luar negeri, di mana ia bisa mendapatkan wawasan dan pengetahuan yang lebih luas.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI