Suara.com - Kenya, suatu negara yang terletak di kawasan Afrika Timur ternyata memiliki gunung yang puncaknya selalu diselimuti salju sepanjang tahun.
Gunung puncak salju itu adalah Mount Kenya dengan ketinggian 5.200 meter di atas permukaan laut, gunung tertinggi di negara dengan ibu kotanya Nairobi. Gunung itu seolah memberikan kesejukan di dataran gurun kawasan Afrika.
Negara dengan puncak gunung bersalju itu dikelilingi gurun di wilayah bagian utara yang dihuni oleh suku-suku nomaden, seperti suku Turkana.
Dengan ketinggian 1.670 meter di atas permukaan laut, suhu kota Nairobi tergolong sejuk sepanjang tahun berkisar 20 derajat Celsius.
Sedangkan, kemarau dan suhu panas terjadi antara Desember-Maret. Suhu dapat mencapai 28 derajat Celsius dengan kelembapan tipis. Bahkan, pada bulan Juli--September suhu udara terkadang turun sampai 9 derajat Celsius.
Sebagian perairan dari Danau Victoria, danau terbesar di Afrika mengalir masuk ke wilayah Kenya dan bagian lainnya masuk dalam wilayah Uganda dan Tanzania.
Nairobi berkembang menjadi kota terbesar di Afrika Timur dengan luas mencapai 684 kilometer persegi dengan jumlah penduduk mencapai 4--5 juta orang.
Kota Nairobi berperan menjadi kota penghubung untuk negara sekitar yang terisolasi, seperti Uganda, Burundi, Rwanda, dan selatan Sudan.
Selain berperan dalam jalur transportasi darat, Nairobi juga merupakan sentra bisnis karena banyaknya perusahaan global yang membuka kantor untuk kawasan Afrika Timur di kota itu.
Kenya berbatasan langsung dengan Ethiopia di sebelah utara, Somalia di sebelah timur dan timur laut, Tanzania di selatan, Uganda di barat, Sudan di barat laut serta dibatasi Samudra Hindia di bagian tenggara.
Di kancah internasional, Kenya menjalin persahabatan dengan negara khatulistiwa lainnya di benua Asia, Indonesia.
Hubungan diplomatik kedua negara itu dibuka pada bulan Juli 1979 yang ketika itu dirangkap oleh Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Dar Es Salaam, Tanzania.
Kemudian, pada bulan April 1982, KBRI Nairobi secara resmi dibuka di Nairobi.
Salah satu kerja sama yang dilakukan kedua negara adalah kerja sama Selatan-Selatan dan Gerakan Non-Blok (GNB).
Selain itu, kedua negara saling memberi dukungan untuk pencalonan keanggotaan kedua negara di berbagai organisasi atau badan internasional, seperti Dewan Hak Asasi Manusia Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) dan Dewan Keamanan PBB.
Hubungan persaudaraan keduanya pun makin terjalin kuat yang dilanjutkan dengan penandatanganan nota kesepahaman pembentukan Komisi Bersama antara Republik Indonesia dan Kenya oleh menteri luar negeri kedua negara pada tanggal 19 Juni 2008 di Nairobi, Kenya.
Komisi Bersama adalah suatu forum untuk memperluas dan memperdalam bidang-bidang kerja sama serta untuk menyelesaikan berbagai permasalahan yang dihadapi oleh kedua negara di dalam menjalin hubungan bilateral.
Pertemuan pertama, Komisi Bersama itu pun dilakukan di Jakarta pada tanggal 2--4 Desember 2008, yang mengidentifikasi berbagai bidang kerja sama, yakni ekonomi, perdagangan, sosial budaya, dan kerja sama teknik.
Kerja Sama Perdagangan Kenya adalah negara agraris, sekitar 80 persen penduduknya bergantung pada sektor pertanian, terutama produk hortikultura.
Bagian tengah, barat, dan selatan Kenya adalah dataran tinggi yang subur untuk pertanian.
Produk hortikultura negara itu khususnya antara lain bunga segar, kopi, teh, jagung sebagai makanan pokok, tebu, kapas, dan tembakau.
Penyumbang devisa utama Kenya berasal dari ekspor hortikultura, bunga segar, teh, kopi, dan industri pariwisata.
Walaupun memperoleh devisa relatif cukup besar dari ekspor, Kenya tetap bergantung pada impor berbagai produk, misalnya "consumer goods", alat dan kendaraan bermotor, dan minyak bumi.
Menurut data Kementerian Perdagangan Republik Indonesia, total nilai perdagangan Indonesia-Kenya pada tahun 2012 hingga November adalah 238,39 juta dolar Amerika Serikat dengan ekspor bernilai 252,7 juta dolar AS dan impor bernilai 14,31 juta dolar AS. Dengan demikian, Indonesia surplus 238,39 juta dolar AS.
Adapun komoditas ekspor utama Indonesia, antara lain minyak sawit mentah, industri asam lemak monokarboksilat, lemak dihidrogenasi dalam serpihan kacang tanah, kacang kedelai, kertas, pendingin (kulkas), karet, benang, karet alami, minyak goreng, suku cadang listrik, makanan, tekstil, mesin, bahan kimia, obat-obatan, dan bahan makanan.
Komoditas impor utama dari Kenya, antara lain teh hitam difermentasi, kapas, dan tas.
Belajar Manusia Purba Paleontologis, ahli yang mempelajari sejarah kehidupan di bumi dan tanaman serta hewan purba berdasarkan fosil yang ditemukan di bebatuan juga belajar di negara itu.
Banyak fosil hewan prasejarah ditemukan di Kenya. Misalnya, di satu situs penggalian fosil, sebanyak 200 fosil dinosaurus Cretaceous dan buaya raksasa telah ditemukan, berasal dari zaman mesozoic, sekitar 200 juta tahun yang lalu.
Fosil-fosil itu ditemukan oleh satu tim dari Universitas Utah dan National Museum of Kenya pada bulan Juli--Agustus 2004 di Lokitaung Gorge, dekat Danau Turkana.
Pada tahun 1984, paleontropologis terkenal yang mempelajari manusia purba, Richard Leakey dan Kamoya Kimeu, telah menemukan tulang dari anak Turkana yang merupakan Homo erectus dari 1,6 juta tahun lalu.
Riset ini tentunya memberikan kontribusi pada dunia ilmu pengetahuan untuk memahami evolusi yang terjadi pada manusia.
Pada tanggal 12 September 2008, pemerintah Indonesia dan Kenya melakukan pertukaran cetakan fosil manusia purba sebagai tanda keinginan kedua negara untuk meningkatkan kerja sama penelitian di bidang arkeologi.
Menurut keterangan resmi dari Kementerian Luar Negeri RI di Jakarta, Jumat, pertukaran fosil manusia purba itu dilakukan oleh Duta Besar RI di Nairobi Budi Bowoleksono dan Direktur Jenderal Museum Nasional Kenya Omar Iddle Farah di Museum Nasional Kenya.
Indonesia menyampaikan cetakan tengkorak kepala Homo floresiensis, sedangkan Kenya memberikan cetakan tengkorak kepala Paranthropus boisei atau dikenal pula sebagai Australopithecus boisei.
Pertukaran itu dilakukan untuk membantu penelitian kedua spesies manusia purba yang diperkirakan memiliki kesamaan tinggi badan dan volume otak untuk diketahui tingkat kecerdasannya.
Atasi Krisis Keuangan Pemerintah Indonesia dan Kenya sepakat untuk meningkatkan kerja sama antarnegara berkembang dalam mengatasi krisis keuangan.
Hal itu dikemukakan oleh Menteri Luar Negeri Hassan Wirayuda seusai menerima Menteri Luar Negeri Kenya Moses Masika Wetang'ula, MP, di Gedung Departemen Luar Negeri Jakarta, Rabu (3 Desember 2008).
Selain membahas mengenai kerja sama bilateral untuk mengatasi krisis keuangan global, kedua menteri luar negeri juga membahas kerja sama untuk meningkatkan "people to people contact" dan pelatihan antiterorisme.
Kemudian, kerja sama antara Pusat Pendidikan dan Pelatihan Departemen Luar Negeri dan Foreign Service Institute of Kenya (FSIK), pelatihan bagi pelari jarak menengah dan jauh (maraton), serta keinginan Kenya untuk mengirimkan tenaga pengajar bahasa Inggris ke Indonesia.
Lebih lanjut, kedua pemerintah juga sepakat untuk meningkatkan hubungan dan kerja sama bilateral di berbagai bidang, antara lain di bidang kerja sama keamanan dan kepolisian.
Kemudian, kerja sama dalam sistem pemilihan umum, perdagangan dan industri, keuangan dan investasi, pertanian dan perikanan, energi dan pengelolaan mineral, transportasi dan komunikasi, infrasturktur, pariwisata, serta kerja sama antar-Kamar Dagang dan Industri. (Antara)
Puncak Bersalju di Gurun Afrika
Ardi Mandiri Suara.Com
Sabtu, 18 April 2015 | 01:48 WIB

Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News
BERITA TERKAIT
Travel Store Premium Hadir di Jakarta, Tawarkan Pengalaman Imersif dan Layanan Personal
29 April 2025 | 12:40 WIB WIBREKOMENDASI
TERKINI
Lifestyle | 20:40 WIB
Lifestyle | 20:25 WIB
Lifestyle | 19:04 WIB
Lifestyle | 19:02 WIB
Lifestyle | 18:49 WIB
Lifestyle | 18:23 WIB
Lifestyle | 18:12 WIB
Lifestyle | 17:56 WIB
Lifestyle | 17:50 WIB