“Sebagian besar yang terdampak tsunami di Lampung Selatan adalah atraksi alam seperti pantai dan pulau. Namun untuk atraksi yang berbasis budaya dan buatan, belum terdata dan sedang dalam upaya koordinasi,” jelasnya.
Guntur menekankan, pihaknya akan terus memberikan informasi terkait situasi yang terjadi. Mencakup 3A (akses, amenitas, dan atraksi) di destinasi terdampak. Khusus amenitas, tercatat tiga hotel di Lampung Selatan mengalami kerusakan. Di antaranya Hotel Wartawan de Mansion yang mengalami kerusakan di 15 kamar. Lalu Hotel Grand Elty Krakatoa yang restorannya tersapu air, dan Kahaii Beach Resort yang mengalami kerusakan pada fasilitas di tepi pantai.
Menteri Pariwisata, Arief Yahya menegaskan, Kemenpar mengaktifkan TCC guna memantau akses, amenitas dan atraksi yang terkait langsung dengan wisatawan di Banten dan Lampung. Tim TCC akan terus memantau dan melaporkan kondisi terkini. Harapannya, itu akan membuat situasi semakin terang. Tidak banyak hoaks, tidak menciptakan kepanikan, dan semua bisa melewati situasi ini dengan baik.
“Nantinya, hanya ada satu pintu untuk mengeluarkan pernyataan dampak bencana di sektor pariwisata. Ini adalah pelayanan utama yang dilakukan TCC Kemenpar di fase tanggap darurat. Tentunya selain ikut serta memberikan pelayanan kepada wisatawan yang terdampak,” tandasnya.