Simpan Sejarah Kelam Indonesia, 4 Tempat Ini Jadi Saksi Bisu G30S

Senin, 30 September 2019 | 11:39 WIB
Simpan Sejarah Kelam Indonesia, 4 Tempat Ini Jadi Saksi Bisu G30S
Monumen Pancasila Sakti (Google Maps)

Suara.com - Tanggal 30 September dikenang rakyat Indonesia sebagai tanggal terjadinya salah satu peristiwa terkelam dalam sejarah Indonesia.

Bagaimana tidak, banyak pahlawan Indonesia yang gugur saat peristiwa G30S atau Gerakan 30 September tahun 1965.

Saat itu, tujuh perwira tinggi militer Indonesia dan beberapa orang lainnya dibunuh dalam usaha melakukan kudeta kekuasaan.

Meski lebih dari setengah abad sudah berlalu sejak peristiwa G30S itu, ada beberapa destinasi wisata di Indonesia yang masih menjadi pengingat dari sejarah kelam tersebut.

Dirangkum Suara.com dari berbagai sumber, inilah beberapa destinasi yang menjadi saksi bisu G30S.

1. Museum Lubang Buaya

Destinasi yang jadi saksi bisu G30S/PKI (Wikimedia Commons)
Destinasi yang jadi saksi bisu G30S/PKI (Wikimedia Commons)

Museum Lubang Buaya di Jakarta Timur menjadi salah satu destinasi dengan sejarah terkelam.

Di sini, wisatawan dapat melihat sumur yang digunakan untuk membuang korban G30S. Sumur itu sendiri hanya memiliki diameter 75 cm dan kedalaman 12 meter.

Selain sumur Lubang Buaya, travelers juga bisa melihat diorama pemberontakan berdarah itu hingga replika Rumah Penyiksaan.

Baca Juga: 5 Berita Lifestyle, Ada Museum Pribadi hingga Transportasi Tradisional Unik

Sementara di depan Museum Lubang Buaya, terdapat Monumen Pancasila Sakti di mana patung 7 pahlawan yang menjadi korban peristiwa ini berdiri.

2. Museum Sasmitaloka Ahmad Yani

Destinasi yang jadi saksi bisu G30S/PKI (Google Maps)
Destinasi yang jadi saksi bisu G30S/PKI (Google Maps)

Museum Sasmitaloka Ahmad Yani merupakan museum yang terletak di Jalan Lembang D58, Menteng, Jakarta Pusat.

Museum ini merupakan saksi bisu dari peristiwan penembakan Jenderal Ahmad Yani oleh Pasukan Tjakrabirawa.

Dulunya, Museum Sasmitaloka memang merupakan tempat kediaman Ahmad Yani. Di sini pula, Ahmad Yani gugur setelah ditembak tujuh kali dengan senapan Thomson.

Bahkan, lantai tempat Jenderal Ahmad Yani jatuh setelah ditembak masih ada dan diberi plakat sebagai pengingat.

Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI