Di sisi lain, sebagian besar siswa maupun orang tua siswa tidak siap dengan kondisi ini dan terbatasnya ketersediaan teknologi yang diperlukan menjadi tantangan bagi para guru.
Kejenuhan siswa selama mengikuti pembelajaran jarak jauh juga mendorong para guru untuk memberikan materi pelajaran yang interaktif agar siswa tetap semangat dan tertarik dalam belajar.
Selama masa PSBB, Erna mengandalkan teknologi digital dalam mengajar.
Kelas tatap muka dialihkan menjadi kelas virtual dengan melakukan konferensi video. Erna juga sudah mulai memanfaatkan berbagai fitur yang tersedia dalam situs Mengajar dari Rumah.
Erna mengandalkan Google Classroom untuk berkomunikasi dan berinteraksi dengan siswa selama kegiatan pembelajaran dan menggunakan Google Formulir untuk memberikan kuis dan penilaian kepada siswa.
Erna beserta rekan guru lainnya menggunakan Google Dokumen untuk berkolaborasi secara langsung dalam menyiapkan materi pelajaran yang digunakan selama masa PSBB. Sementara untuk berbagi materi pelajaran dengan rekan guru dan siswa maupun mengumpulkan tugas dari siswa, Erna mengandalkan Google Drive.
Erna dan siswanya juga menggunakan fitur Ketik dengan Suara untuk memasukkan, mengedit, atau memformat teks di Dokumen dan Slides tanpa memerlukan keyboard.
“Sebagai guru pelajaran Informatika, saya sudah dekat dan akrab dengan teknologi-teknologi ini. Kini giliran saya untuk berperan lebih dalam mengakrabkan siswa, orangtua siswa, dan juga rekan guru lainnya dengan teknologi ini agar seluruh elemen dapat mengakses pendidikan dengan mudah meskipun terbatas oleh jarak,” ujar Erna.
Peringatan Hardinas tahun ini di tengah pandemi Corona Covid-19 memberi warna yang berbeda bagi Erna, rekan guru lainnya, para siswa, hingga orangtua siswa.
Baca Juga: Di Rumah Aja! Kepoin 5 Artis Pria Unjuk Kebolehan Masak nih