Dua Model Ini Bagikan 5 Pelajaran Hidup dari Alam

Vania Rossa Suara.Com
Selasa, 23 Maret 2021 | 13:21 WIB
Dua Model Ini Bagikan 5 Pelajaran Hidup dari Alam
Val dan Vero saat berada di Air Terjun Lapopu, Sumba Barat, dengan pesona alam terbuka yang memukau. (Dok. Hutan Itu Indonesia)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Menurut keduanya, yang merupakan lulusan Institut Teknologi Bandung (Val dari jurusan Bioengineering dan Vero dari jurusan Mikrobiologi), yang paling bisa menangkal banjir adalah akar pohon. Karena itu, mereka mengajak masyarakat untuk mengadopsi bibit pohon melalui https://lindungihutan.com/valerieveronikatwns.

Hutan Nagari Sungai Buluh, Jambi. (Dok. Hutan Itu Indonesia)
Hutan Nagari Sungai Buluh, Jambi. (Dok. Hutan Itu Indonesia)

“Kami ingin sekali mengajak teman-teman untuk bantu menjaga hutan bertepatan dengan Hari Hutan Internasional ini. Bukan hanya menikmatinya, tetapi juga berkontribusi untuk pelestarian hutan yang sangat penting untuk kita dan semua makhluk hidup di hutan. Jangan take it for granted. Kita harus berkontribusi. Semua orang bisa, kok, berkontribusi, sekecil apa pun,” kata Vero.

Tian menanggapi, di masa mendatang apa yang dilakukan Val dan Vero sangat berarti bagi hutan. “Ketika nantinya bibit-bibit itu tumbuh menjadi pohon-pohon besar, dan kemudian hutan menjadi lebat, hutan itu akan menampakkan pesonanya. Saat sesuatu memiliki pesona, pasti, kan, akan kita jaga agar pesona itu tidak hilang,” kata Tian.

3. Traveling ke hutan berarti membantu komunitas sekitar
Masyarakat urban bisa membantu pelestarian hutan dengan aksi nyata yang menyenangkan, yaitu traveling. Pilihan traveling cukup beragam, salah satunya ekowisata. Selain melihat langsung kehidupan satwa, misalnya orang utan, kita juga bisa meninggalkan jejak yang baik.

“Jejak itu berupa kesejahteraan masyarakat setempat. Kita bisa tinggal di rumah masyarakat setempat dalam program homestay, membeli makanan dan minuman di sana, menggunakan jasa porter dari warga desa, atau membeli suvenir buatan mereka,” kata Tian, menguraikan.

Val dan Vero bercerita, “Selain bisa mengenal alam lebih jauh lagi, kita juga bisa membantu masyarakat sekitar. Kami lebih suka mengunjungi taman nasional atau pusat konservasi daripada kebun binatang. Karena, wildlife kebun binatang tidak seperti di habitat aslinya.”

4. Hutan kita penuh pesona
Beberapa kali naik gunung bareng, Val dan Vero sangat terkesan akan keindahan lereng Gunung Semeru, tepatnya area Ranu Kumbolo. “Bagus sekali! Kami dan banyak pendaki lain berfoto di sana. Mau banget rasanya kembali ke sana. Belakangan ini kami juga senang foto-foto di air terjun,” kata mereka.

“Air terjun pulalah yang kerap dicari anak muda ketika ke hutan. Dan di hutan-hutan Indonesia memang banyak sekali terdapat air terjun atau curug yang cantik, yang airnya berlimpah. Ini pertanda bagus. Jika hutan telah berubah fungsi, limpahan air bukan menjadi air terjun, melainkan menjadi banjir. Air terjun ada karena hutannya terjaga dan terlindungi. Artinya, hutan itu juga sedang menjalankan perannya dalam mencegah peningkatan emisi karbon, yang dapat menyebabkan perubahan iklim,” kata Tian.

Di samping itu, pesona hutan Indonesia tak hanya terletak pada keindahannya. Hutan juga menyimpan ratusan rempah dan bahan pangan, seperti madu, pala, kacang-kacangan, dan berbagai tepung, juga berbagai bahan alami yang bisa digunakan untuk membuat produk keseharian, seperti pakaian dan tas. Kalau ingin tahu lebih banyak tentang hasil hutan bukan kayu, bisa cek di hutanitu.id/pesonahutan.

Baca Juga: Hari Hutan Sedunia 21 Maret, Simak Sejarah dan Makna Peringatannya

Mulai 21 Maret 2021, Hutan itu Indonesia melalui media sosialnya mengajak siapa pun untuk memakai tagar #pesonahutan supaya semakin banyak orang cinta dan jaga hutan Indonesia.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI