Memasuki generasi ke-4, Mie Gondangdia masih mempertahankan resep dan cita rasa autentiknya. Tekstur mie yang kenyal dicampur potongan ayam, sawi, jamur, dan bumbu rahasia mampu menarik perhatian banyak orang, termasuk Presiden ke-5 RI, Megawati.
4. Es Pluit Acen (1985)
Sebagai selingan dan penyegar dahaga, kedai es legendaris yang satu ini tidak boleh dilewatkan. Hadir sejak tahun 1985, Es Pluit Acen menjadi destinasi jajanan favorit warga Jakarta yang menyajikan 24 varian es beserta 30 jenis topping pendamping yang dapat dipilih sesuai selera.
Di tengah banyaknya varian es saat ini, kesegaran dan cita rasa khas yang ditawarkan Es Pluit Acen tetap memiliki tempat khusus di hati masyarakat.
5. Sop Buntut Ibu Samino (1973)
Kali ini giliran hidangan klasik yang mengenyangkan. Berdiri sejak tahun 1973 di Bendungan Hilir, Sop Buntut Ibu Samino kini telah memiliki total 11 cabang yang tersebar di berbagai wilayah. Para penggemar Sop Buntut Ibu Samino tentunya sudah tak asing dengan beberapa menu andalannya, seperti sop buntut bakar, sop buntut balado, hingga sop buntut goreng.
Walaupun tetap menjaga autentisitas rasa dan kesederhanaan gerai, Sop Buntut Ibu Samino turut bertransformasi sesuai kebutuhan masyarakat dengan menyediakan layanan pembayaran digital.
6. Sate Sambas Udin Kelana (1960-an)
Jalan-jalan ke Ibukota coba mampir ke Jalan Sambas, Jakarta Selatan. Sebab di sana salah satu kawasan kuliner favorit sejak dulu. Dari sekian banyak pedagang yang ada di jalan Sambas, gerobak Sate Udin Kelana salah satu penganan ikonik yang sudah ada sejak tahun 1960-an.
Baca Juga: HUT DKI Jakarta Ke-494, Rayakan dengan Menikmati 5 Kuliner Khas Betawi Ini Yuk
Sate Sambas Udin Kelana dikenal dengan potongan daging ayamnya yang besar dan empuk, ditambah dengan siraman bumbu kacang kental, irisan cabai serta bawang merah yang berpadu harmonis. Sate Udin Kelana juga menyediakan menu unik, yaitu telur ayam muda yang dibakar bersama daging dan kulit ayam yang renyah.