Suara.com - Bisnis kuliner merupakan salah satu pilar penting dalam ekonomi kreatif di Indonesia.
Bahkan menurut Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Republik Indonesia, Sandiaga Salahudin Uno, bisnis kuliner merupakan industri yang paling banyak menyerap tenaga kerja.
"Dan ini adalah subsektor yang juga menyerap tenaga kerja paling banyak. Kuliner menyerap 9,5 juta tenaga kerja dan dampak besar di sektor kuliner ini terasa di segala bidang dari perekonomian Indonesia," ujar Sandiaga dalam webinar "Inovasi Bisnis F&B Tahunan Mitra Grabfood" pada Jumat.
Tak hanya banyak menyerap tenaga kerja, Sandiaga Uno mengatakan kuliner merupakan subsektor penyumbang terbesar dari produk domestik bruto (PDB) ekonomi kreatif.
![Ilustrasi wisata kuliner di Bali. [Artem Beliaikin/Pexels]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2021/07/26/61813-wisata-kuliner-di-bali.jpg)
Berdasarkan data, subsektor kuliner menyumbang Rp455,44 triliun atau sekitar 41 persen dari total PDB ekonomi kreatif sebesar 1.134,9 triliun pada tahun 2020.
Karena itulah, Sandiaga mengatakan Kemenparekraf sangat mendukung peluncuran program gerakan nasional Bangga Buatan Indonesia, di mana kegiatan tersebut telah membantu UMKM untuk masuk ke platform digital atau on boarding.
Lebih lanjut, Sandiaga menjelaskan sepanjang tahun 2020, terdapat 3,7 juta UMKM yang on boarding sehingga total ada 11,7 UMKM yang sudah bertranformasi ke ranah digital, dari yang sebelumnya hanya 8 juta UMKM.
Menurut Sandiaga, angka tersebut sudah memenuhi sepertiga dari target 30 juta UMKM.
"Kalau sudah mencapai 30 juta maka akan terjadi konsolidasi di mana jumlah UMKM kita yang 64 juta ini akan semakin besar dampaknya terhadap ekonomi kita, mungkin terkonsolidasi dari segi jumlahnya, tapi dari segi nilainya akan meningkat secara signifikan," kata Sandiaga.
Baca Juga: Tips Bangun Bisnis Kuliner Selama Pandemi ala Founder Dapur Solo
Sementara itu, selama diberlakukannya PPKM banyak masyarakat yang beralih ke belanja daring untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari atau sekadar mencari makanan.