Suara.com - Bagi sejumlah orang, terutama perempuan, keberadaan rambut di area tubuh tertentu dianggap menganggu penampilan. Seperti di bagian ketiak, tangan, kaki, hingga area intim.
Sejauh ini, ada tiga metode yang umum dilakukan untuk menghilangkan bulu tak diinginkan. Mulai dari shaving atau bercukur, waxing, dan IPL (intense pulse light) Hair Removal. Ketiganya memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing.
Berikut perbedaan ketiga metode tersebut menurut ZAP Clinic pada rilisnya.
1. Shaving

Metode yang paling umum dan paling konvensional dalam menghilangkan bulu adalah shaving alias bercukur dengan bantuan pisau cukur. Metode ini terbilang cukup mudah dan bisa dilakukan sendiri di rumah.
Shaving juga sering kali menjadi pilihan karena tak perlu merogoh kocek dalam. Namun, tidak banyak orang tahu bahwa shaving sebenarnya dapat menimbulkan berbagai efek samping, di antaranya timbul gatal, goresan, sensasi terbakar, ingrown hair, dan peradangan folikel rambut.
Oleh sebab itu, metode shaving sangat dianjurkan untuk menggunakan alat cukur dengan ketajaman yang baik dan shaving cream yang cocok. Tak hanya itu, sebelum shaving harus memastikan bahwa kulit berada dalam kondisi yang lembap.
2. Waxing

Metode waxing bisa jadi salah satu yang masih konvensional dalam menghilangkan bulu. Banyak pakar berpendapat bahwa waxing memberikan hasil yang lebih baik ketimbang shaving, karena dapat mencabut bulu hingga ke akarnya.
Baca Juga: Tim Bulu Tangkis Indonesia Jajal Lapangan Satu Hari Jelang Bergulirnya German Open 2022
Dengan metode ini, proses pencabutan bulu dilakukan dengan bantuan campuran lilin hangat yang dibalurkan di area kulit yang ingin dibersihkan.
Kemudian, lembar kertas akan ditempelkan ke area tersebut hingga lilin menempel dan mengering. Setelah itu, kertas akan ditarik dengan cepat ke arah berlawanan dari posisi bulu.
Meski terkesan praktis dan memiliki hasil yang lebih baik dibandingkan shaving, penggunaan metode waxing bukan tanpa risiko. Paling tidak, harus mampu bertahan dari rasa sakit dalam proses waxing.
Selain itu, waxing juga bisa memberikan efek samping lain seperti kemerahan, iritasi, kulit bertekstur, kulit menjadi sensitif terhadap sinar matahari, reaksi alergi, infeksi, ingrown hair, dan sensasi seperti terbakar.
Efek samping daripada waxing tidak cuma dipengaruhi oleh kondisi kulit. Kelihaian tangan petugas salon pun berpengaruh terhadap kesuksesan waxing.
Menurut Head of Medical and Training ZAP Clinic dr. Dara, biasanya bagian rambut yang sudah di-waxing akan tumbuh normal kembali, paling lama sekitar dua pekan.