3. Menumbuhkan Kedekatan dengan Anak
Proses kehamilan dan persalinan tentu memicu naluri kasih sayang seorang ibu terhadap anak. Dengan adanya cuti melahirkan bagi suami, maka suami juga dapat mendekatkan diri dengan anak di masa-masa awal.
Salah satu studi menyatakan bahwa mendengar tangisan bayinya bisa menghubungkan jalur di otak ayah, yang memperkuat hubungannya dengan anak. Hal itu tentu bisa menumbuhkan naluri dan kedekatan dengan anak sebagai ayah.
4. Mengurangi Tingkat Depresi Istri
Istri atau ibu yang mengalami transisi masa persalinan tentu merasa kaget dengan kondisi yang serba tiba-tiba. Seorang ibu harus beradaptasi dan sigap untuk anak, dan hal tersebut dapat memicu depresi atau tingkat stress berkepanjangan.
Sebagai suami yang juga mengemban tanggung jawab sama, tentu wajib membantu dan menemani istri di masa-masa tersebut. Waktu cuti bisa digunakan suami untuk mengurangi tingkat stres istri, sehingga sang ibu bisa memberikan yang terbaik untuk anaknya.
5. Membangun Hubungan Baik dalam Pernikahan
Cuti melahirkan bagi suami dapat mendekatkan dirinya dengan istri dan anaknya. Ia akan merasa lebih bahagia dan dekat dengan keluarganya, serta berpartisipasi secara penuh dalam masa-masa awal sang bayi.
6. Membuat Suami Memahami Cara Merawat Anak
Baca Juga: Curhat Eva Celia Usai Dinikahi Demas Narawangsa: Masih Kayak Pacaran
Merawat anak sudah menjadi tugas kedua orang tua. Meski istri yang berperan dalam menyusui, namun segala kebutuhannya bersama bayi tentu juga harus terpenuhi dengan bantuan suami.