Mengenal Deretan Tokoh Betawi yang Jadi Nama Jalan Baru di Jakarta (Bagian 1)

Kamis, 30 Juni 2022 | 16:10 WIB
Mengenal Deretan Tokoh Betawi yang Jadi Nama Jalan Baru di Jakarta (Bagian 1)
Plang nama Jalan Mpok Nori terpajang di kawasan Jakarta Timur, Selasa (21/6/2022). [Suara.com/Alfian Winanto]

Suara.com - Sebanyak 22 nama jalan di Jakarta, resmi diubah Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, menjadi nama-nama dari para tokoh penting dalam budaya Betawi pada 20 Juni 2022.

Dalam sambutannya, Anies mengungkap jika hal tersebut dilakukan sebagai salah satu bentuk penghormatan pada para tokoh yang dinilai penting dalam sejarah kota Jakarta.

"Dengan mengucap bismillahirrohmannirrohim, pada Senin, 20 Juni 2022, penetapan nama jalan itu zona dengan nama tokoh Betawi dan nama tokoh asal Jakarta di Provinsi DKI Jakarta secara resmi ditetapkan," kata Anies di Jakarta Selatan.

Untuk mengetahui lebih jauh mengenai nama-nama jalan baru tersebut, dan mengenal deretan tokoh yang memiliki peran penting bagi kota Jakarta di masa lalu, berikut penjelasannya yang sudah Suara.com rangkum.

Plang nama Jalan Entong Gendut terpajang di kawasan Condet, Jakarta Timur, Selasa (21/6/2022). [Suara.com/Alfian Winanto]
Plang nama Jalan Entong Gendut terpajang di kawasan Condet, Jakarta Timur, Selasa (21/6/2022). [Suara.com/Alfian Winanto]

1. Jl. Entong Gendut (sebelumnya Jl. Budaya)

Entong Gendut atau Haji Entong Gendut adalah seorang pejuang Betawi dari daerah Condet, yang menentang pemerintahan Hindia Belanda pada tahun 1916.

Pada masa lalu, masyarakat Condet hidup dalam tekanan pihak kompeni Belanda dan para tuan tanah yang bermarkas di Kampung Gedong.

Dikatakan, setiap minggu, rakyat diharuskan membayar pajak sebesar 2,5 sen. Jumlah itu bukan angka yang sedikit bagi warga Condet. Mengingat pada masa itu harga beras mencapai 4 sen per kg. Rakyat Condet yang tidak mampu membayar pun akhirnya diwajibkan kerja paksa.

Kezaliman itu lalu menyulut kemarahan Entong Gendut, yang pada 5 April 1916, menggerakan perang di Landhuis yang dikenal sebagai Villa Nova. Saat itulah sang pendekar gugur.

Baca Juga: Cuma Butuh Setengah Jam, Alamat Rumahnya Sudah Berganti, Warga Lansia: RW yang Jemput Bola

2. Jl. Haji Darip (sebelumnya Jl. Bekasi Timur Raya)

Bagi masyarakat Betawi di Jakarta Timur, khususnya kawasan Klender, nama Haji Darip sudah tak asing lagi. Dia dikenal sebagai ulama sekaligus pemimpin perlawanan terhadap kompeni Belanda dan Jepang.

Pria asli Betawi kelahiran 1886 itu memulai perjuangan melalui dakwah dari satu musalah ke musalah di kawasan Klender. Kemampuan Ilmu bela diri yang dimiliki Haji Darip pun menjadi hal yang ditakuti penjajah. Bahkan tak hanya pandai bersilat, Haji Darip konon mempunyai ilmu kebal dan tidak mempan dibacok.

3. Jl. Mpok Nori (sebelumnya Jl. Raya Bambu Apus)

Nuri Sarinuriatau lebih dikenal dengan panggilan Mpok Nori, adalah seorang komedian, pemeran Indonesia, dan seniman Betawi. Ia merupakan salah satu ikon Komedi Betawi dan meruoakan pendiri Grup Lenong Sinar Noray.

Perempuan kelahiran 10 Agustus 1930 ini menjadi satu dari sekian banyak komedian Betawi yang berkarier hingga usia senja dan terus melestarikan budaya. Mpok Nori meninggal usia pada 3 April 2015.

Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI