Pemilik juga perlu memeriksa apakah ada alergi yang memicu timbulnya kulit gatal.
Jika hairball tersangkut di saluran pencernaan, penyumbatan yang terjadi pada sistem pencernaan berpotensi mengancam nyawa si kucing.
Pemilik anabul harus memperhatikan gejala serius seperti tersedak, atau muntah yang terus-menerus tanpa mengeluarkan hairball, lesu, sembelit, diare, dan kehilangan nafsu makan.

Tips Perawatan Hairball
Meskipun hairball pada kucing tidak dapat dihindari, ada beberapa hal yang dapat dilakukan untuk mengurangi frekuensi dan dampak negatifnya.
Pemilik harus merawat dan menyisir bulu kucing secara teratur untuk membantu mengurangi jumlah bulu yang tertelan yang nantinya akan menjadi hairball di dalam perut mereka.
Selain efektif dalam meminimalkan hairball, kegiatan menyisir ini dapat membantu mengeratkan hubungan (bonding) Anda dengan kucing kesayangan Anda.
Pemilik juga dapat membawa kucingnya ke penata rambut profesional (groomer) untuk memberikan potongan rambut untuk kucingnya yang berbulu panjang setiap enam bulan sekali.
Meskipun dianjurkan untuk sering menyikat bulu, pemilik kucing juga dapat mencoba melatihnya untuk mencegah perawatan yang berlebihan jika penyebab gangguan hairball berasal dari perawatan yang kompulsif.
Cara ini dapat dilakukan dengan mengajari mereka bermain dengan mainan baru atau memperkenalkan mainan yang menyenangkan untuk dimainkan agar mereka teralih dari excessive self-grooming.
Selain itu, ada berbagai produk hairball yang dapat diberikan kepada kucing kesayangan Anda, seperti meliputi vitamin dan pencahar ringan untuk membantu hairball melewati saluran pencernaan.