1. Trauma
Anak yang sering dipukul bisa membuatnya mengalami trauma. Menurut The American Academy of Pediatric, kondisi tersebut jika dibiarkan dapat meninggalkan post-traumatic stress disorder (PTSD). Anak bisa saja jadi mudah marah, sulit tidur, daya ingat terganggu, dan lain-lain.
2. Sulit sosialisasi
Dampak lain dari anak yang sering dipukuli yaitu mereka jadi sulit bersosialisasi dengan orang lain. Hal ini karena anak menjadi takut dengan orang-orang di sekitar. Anak juga jadi sulit untuk percaya diri dan berprestasi karena hal tersebut.
3. Gangguan perkembangan otak
Dalam jurnal Infant and Child Development, anak yang sering mendapat pukulan dari orang tuanya bisa memengaruhi perkembangan otaknya. Hal ini memengaruhi kemampuannya ketika dia dewasa.
4. Sulit belajar
Dampak anak yang sering dipukul juga membuatnya sulit untuk belajar. Dalam jurnal Human Brain Mapping, keseringan memukul anak membuatnya takut untuk mencoba berbagai hal baru. Oleh karena itu, mereka jadi sulit untuk belajar.
5. Berperilaku kasar
Mereka yang sering dipukul oleh orang tuanya bisa terbawa kepada perilakunya. Anak jadi bisa meniru perilaku orang tuanya. Bahkan, dari situs Healthy Children, dikatakan, anak yang sering dipukul bisa membuatnya menjadi tantrum.
6. Berisiko melukai dirinya sendiri
Selain berperilaku kasar, anak juga berisiko melukai dirinya sendiri. Hal ini karena mereka melampiaskan emosinya pada diri sendiri. Lebih parahnya, anak bisa berisiko menyalahgunakan narkoba hingga percobaan bunuh diri.
7. Kabur dari rumah
Keseringan dipukul oleh orang tua membuat anak menjadi tidak nyaman. Hal tersebut membuatnya memiliki keinginan untuk kabur dari rumahnya sendiri.
8. Pergaulan bebas