Pemilik Ravel Entertainment, Ravel Junardy menjadi sorotan usai konser Bring Me The Horizon atau BMTH mengalami kendala hingga dihentikan dan dibatalkan.
Ravel Entertainment merupakan promotor yang berhasil mendatangkan band yang digawangi Oliver Sykes itu ke Indonesia. Sayangnya, euforia kembalinya BMTH ke Indonesia harus tercoreng lantaran konser hari pertama band tersebut pada Jumat (10/11/2023) harus dihentikan sebelum waktunya.
Tak cuma itu, konser hari kedua BMTH pun dibatalkan. Kegagalan konser ini disinyalir karena kondisi pangggung yang tidak mumpuni. Oliver Sykes dalam video klarifikasinya menyebut bahwa ada goncangan di panggung yang bisa memperburuk keadaan jika konser dilanjutkan.
Atas kejadian ini, pihak promotor pun jadi sorotan dan sasaran kecaman atas kekecewaan para penonton. Meski Ravel Entertainment mengumumkan akan mengembalikan biaya tiket dan memberi kompensasi, tapi penontin terlaniut kecewa. Ravel pun menuai kecaman.
Profil Ravel Junardy
Sosok Ravel Junardy sebagai CEO Ravel Entertainment memang kerap dikenal sebagai seseorang yang berhasil menampilkan banyak musisi luar negeri untuk melaksanakan konser di Tanah Air.
Sejumlah artis kenamaan Tanah Air dan bahkan luar negeri memang sering hadir di bawah payung Ravel Entertainment dan sebelum ini belum pernah ada yang gagal.
Hal tersebut mempengaruhi beberapa lini festival musik yang digagas oleh Ravel Entertainment seperti Hammersonic sampai dengan Soundrenaline.
Di tahun sebelumnya, Ravel berhasil mengembalikan Soundrenaline pada porosnya dengan menghadirkan Weezer dan beberapa band rock lainnya yang menggemparkan pencinta musik rock.
Baca Juga: BMTH Sempat Usul Ubah Konsep Panggung Agar Konser Hari Kedua Tak Dibatalkan
Pada saat itu, nama Soundrenaline kian melambung terlebih saat itu menjadi momen kembalinya Soundrenaline ke Jakarta.
Sebagai informasi, sejarah terbentuknya Hammersonic dimulai dari pertemuan antara promotor Ravel Junardy dan Stevie Morley atau Stevie Item, gitaris dari band Deadsquad dan Andra & the Backbone.
Perbincangan singkat mereka akhirnya menghasilkan ide yaitu pendirian sebuah pagelaran atau event musik metal tingkat internasional, Hammersonic.
Kemudian, mereka berdua mengajak basis Suckerhead, Krisna Sadrach untuk melengkapi trio yang mengukuhkan Hammersonic ada di bawah naungan Revision Live Entertainment.
Di Revision Live Entertainment, Ravel Junardy berposisi sebagai chairman dan Krisna Sadrach sebagai Chief Operating Officer.
Hammersonic pertama kali menggetarkan tanah Indonesia pada tahun 2012 lalu.