Kiprah Kaba Diawara

Berbeda dengan STY yang berlaga di Liga Korea Selatan, pelatih timnas Guinea Kaba Diawara sudah lama wara-wiri merasakan transfer pemain di berbagai liga antar negara dan benua.
Meskipun berkebangsaan Guinea, Kaba sendiri lahir dan besar di Toulon, Prancis. Ini karena orang tuanya menjadi imigran di negeri Napoleon Bonaparte tersebut.
Kaba mengawali karier profesionalnya sebagai pesebakbola di SC Toulon pada tahun 1993 hingga 1994. Ia juga sempat berpindah klub ke Bordeaux dan menjadi pemain pinjaman Stade Rennais.
Namanya semakin dikenal saat direkrut Arsenal dan bermain di Liga Premier Inggris tahun 1999. Bersama The Gunners, Kaba dan rekannya berhasil meraih juara kedua Liga Premier Inggris musim 1998 dan 1999.
Kaba juga malang melintang di berbagai klub lain besar lainnya, seperti Marseille dan Paris Saint Germain di Liga Prancis. Kemudian West Ham United dan Blackburn Rovers di Liga Inggris.
Sosoknya juga pernah bermain di Liga Spanyol dengan membela Racing de Ferrol. Ia juga sempat mencicipi Liga Qatar dengan membela klub Al-Gharrafadan dan Al Kharitiyath.
Kaba kemudian hengkang dari Qatar dan berlabuh ke Liga Turki. Di sana, ia sempat membela klub Gaziantepspor dan Ankaragucu. Terakhir, ia kembali ke Liga Prancis dan bermain untuk klub Arles-Avignon pada 2011, sebelum akhirnya gantung sepatu.
Sementara itu di level tim nasional, Kaba awalnya memperkuat timnas Prancis U-21. Namun ia akhirnya memilih untuk membela Tanah Airnya, Guinea di level senior. Bersama Guinea, ia berhasil membawa negaranya melaju babak perempat final Piala Afrika tahun 2006 silam.
Baca Juga: Kuartet Sayap Timnas Indonesia U-23 yang Siap Hancurkan Pertahanan Guinea di Playoff Olimpiade 2024
Kiprah apik Kaba membuatnya dilirik pemerintah Guinea untuk melatih Timnas Guinea. Kesempatan melatih pun datang pada 2021. Bersama Kaba, Timnas Guinea berhasil menang di 12 laga baik lokal maupun level regional benua.
Ia juga uga berhasil membawa Timnas Guinea menuju perempat final Piala Afrika 2024 dan keluar sebagai juara keempat.
Kini, dua pelatih timnas Indonesia dan Guinea ini akan unjuk gigi untuk memperebutkan tiket Olimpiade Paris 2024.
Kontributor : Dea Nabila