"Kenapa Denmark sangat lemah? Melarang peredaran mi pedas ini di sana. Padahal ini sangat enak. Aku harap seluruh dunia juga melarang peredaran produk negara kalian, yakni biskuit bodoh ini," tuturnya.
Benarkah Konsumsi Capsaicin Bisa Jadi Racun?
Kandungan capsaicin pada mi instan rata-rata berasal dari cabai. Capsaicin adalah senyawa kimia dalam cabai yang menciptakan sensasi terbakar. Saat seseorang makan cabai, capsaicin dilepaskan ke dalam air liur dan mengikat reseptor di mulut.
Melansir Halodoc, ada satu set neuron yang dapat dirusak secara permanen oleh capsaicin, menyebabkan penurunan fungsi sensorik. Namun, potensi racun ini ditemukan pada zat murni dalam bentuk injeksi, bukan dari konsumsi cabai.
Capsaicin juga bisa menjadi racun karena memicu respons inflamasi dan persepsi panas pada indra pengecap. Itulah sebabnya bibir sering menjadi merah dan bengkak saat mengonsumsi makanan pedas.
Meski begitu pada umumnya capsaicin yang berasal dari cabai tidak bisa membuat seseorang keracunan. Justru, capsaicin memberikan manfaat seperti antimikroba, memperbanyak hormon endorfin, hingga membantu melawan rasa sakit.