Namun, ia mengaku menyayangkan langkah tersebut karena menurutnya masih ada masalah lain yang lebih dekat, yakni Papua.
"Masalahnya adalah bagaimana uang rakyat digunakan untuk memberi bantuan kepada warga lain di negara lain, sedangkan uang rakyat tidak digunakan untuk membantu rakyat kami sendiri,” kata Indah.
Pernyataan Indah itu lantas berbuah kecaman dari warganet. Setelah sekian lama menuai kontroversi, Indah akhirnya mengakui kalau komentarnya yang mengakitkan isu Palestina dengan Papua adalah sebuah kekeliruan.
Kaitkan Pilpres dengan isu agama
Dalam kesempatan lain, Indah angkat bicara mengenai isu seputar Pemilihan Presiden (Pilpres). Ia mengaku cemas dengan pilihannya di Pilpres 2024.
Ia ragu untuk memilih lantaran dirinya datang dari kalangan minoritas, sehingga Indah khawatir pilihannya akan berdampak besar bagi dirinya.
"For those still contemplating voting 01, ayo kita semua bahas ini sama2 secara konstruktif dan sipil — karena aku sebagai double minoritas (etnis & agama) jujur saja, ini kekhawatiranku #1, election’s in 5 days and i’m back to being indecisive between 1 & 3 all over again," kata Indah G.
Sebut Indonesia miskin kosa kata
Ketika mengundang Cinta Laura ke podcastnya, Indah G mengamati masalah penggunaan bahasa Indonesia dan menurut sia, Indonesia miskin dengan kosa kata.
Baca Juga: Pendidikan Coki Pardede vs Indah G, Adabnya Menertawakan Aksi Boikot Produk Pro Israel Tuai Kecaman
Ia lalu membandingkan bahasa Indonesia dengan bahasa lainnya, seperti bahasa Inggris dan Arab, yang menurutnya memiliki kosa kata lebih banyak.
Sebut Indonesia pelihara budaya malas
Masih dalam podcast dengan Cinta Laura, Indah G mengatakan kalau masyarakat Indonesia memelihara budaya malas.
Pernyataan itu ia kaitkan dengan dengan pendapatnya mengenai kosa kata dalam bahasa Indonesia yang terbilang minim.
Kritik hafalan Al Quran
Tak berhenti di masalah kosa kata, Indah G juga mengaku miris dengan metode hafalan dalam sistem pendidikan Indonesia.