2. Jika Anda adalah pihak yang menerima silent treatment, maka penting untuk tetap terbuka dan memberi kesempatan untuk berdiskusi. Sebaiknya jangan biarkan rasa sakit atau kebingungan menguasai perasaan Anda.
3. Jika Anda merasa marah atau terluka, maka berbicaralah dengan jujur daripada memilih diam sebagai bentuk penghukuman. Ingat, komunikasi yang sehat adalah kunci untuk mengatasi konflik.
4. Jika silent treatment sudah menjadi pola yang berulang dalam hubungan, maka pertimbangkan untuk mencari bantuan dari seorang profesional, seperti terapis hubungan atau konselor pasangan, untuk menyelesaikan masalah komunikasi yang ada.
Demikianlah ulasan mengenai silent treatment yang perlu diketahui. Semoga informasi di atas bermanfaat.
Kontributor : Rishna Maulina Pratama