Setali tiga uang dengan Buya Yahya, Ustaz Abdul Somad juga memperbolehkan umat islam menggunakan alat buatan nonmuslim termasuk kalender masehi.
Akan tetapi, dilarang keras bagi umat muslim mengikuti ritual maupun ibadah orang kafir. Termasuk dengan kegiatan hura-hura yang biasanya dilakukan di malam pergantian tahun baru.
"Tapi ketika sudah masuk dalam ritual, ibadah, meniup terompet, itu sudah masuk dalam ritual. Menyalakan lilin itu ritual, apalagi membuang waktu. Apalagi sampai membawa anak gadis orang bukan mahram," kata UAS.
UAS menambahkan, jika ingin merayakan tahun baru, maka sebaiknya dirayakan dengan beribadah di masjid.
Ustaz Khalid Basalamah

Bagi Ustaz Khalid Basalamah, umat muslim sebaiknya tidak ikut-ikutan merayakan pergantian tahun baru.
Menurutnya, tidak ada riwayat Nabi tentang perayaan tahun baru sehingga tidak harus dilakukan oleh umat muslim.
"Coba, ada yang punya riwayat satu aja, Nabi pernah merayakan malam tahun baru 1 Muharram, tidak pernah satu kalipun Nabi merayakan tahun baru Islam 1 Muharram, tidak pernah ada malam lebarannya," ujar Ustaz Khalid Basalamah.
Baca Juga: Isi Malam Tahun Baru dengan Ibadah: Ini Doa dan Amalan yang Dianjurkan
![Ustaz Adi Hidayat (UAH) [Youtube @adihidayatofficial]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2024/12/10/89081-ustaz-adi-hidayat-uah-youtube-atadihidayatofficial.jpg)
Menurut Ustaz Adi Hidayat, setiap pergatian waktu termasuk tahun baru. Momen tersebut sangat penting sehingga diharapkan umat muslim introspeksi diri, meningkatkan amal kebaikan, dan lebih mendekatkan diri kepada Allah.
UAH mengatakan jika sebaiknya tidak merayakan tahun baru dengan perbuatan yang sia-sia seperti kebanyakan orang lakukan.
"Daripada lakukan hal-hal yang tidak berguna, pesta pora, apalagi yang mengarah pada kemaksiatan, alangkah baiknya jika tahun baru diisi dengan mengoreksi diri. Koreksi diri dari yang salah, tinggalkan segala yang Allah larang, dan kembali kepada jalan kebaikan yang ditunjukkan dalam Al Quran dan Sunnah-sunnah Rasulullah SAW," paparnya dikutip dari laman pwmjateng.
Kontributor : Damayanti Kahyangan