Dampak dan Penghargaan
- Kebangkitan Perayaan
Dengan kebijakan tersebut, masyarakat Tionghoa dapat merayakan Imlek secara terbuka dan meriah. Ini membawa kembali semangat perayaan yang telah hilang selama bertahun-tahun.
- Julukan "Bapak Tionghoa"
Atas kontribusinya dalam membuka ruang bagi masyarakat Tionghoa, Gus Dur dijuluki "Bapak Tionghoa Indonesia" pada 10 Maret 2004 di Klenteng Tay Kek Sie, Semarang.
Gus Dur tidak hanya mengubah nasib komunitas Tionghoa di Indonesia tetapi juga memperkuat prinsip pluralisme dan toleransi dalam masyarakat.
Kebijakan-kebijakannya menjadi tonggak penting dalam sejarah perayaan Imlek di Indonesia, yang kini dirayakan dengan penuh kebebasan dan semangat oleh masyarakat Tionghoa.