Sementara itu, orang kaya baru adalah mereka yang cenderung mendapatkan kekayaannya dari usaha sendiri. Beberapa dari mereka mungkin memperoleh uang melalui rejeki nomplok seperti memenangkan lotre.
2. Gaya hidup dan pola konsumsi
Jika dilihat dari gaya hidup dan pola konsumsi, orang kaya lama cenderung lebih berhati-hati karena berusaha fokus pada kualitas jangka panjang dan keberlanjutan. Mereka juga cenderung banyak menempatkan hartanya ke dalam bentuk aset.
Sebaliknya, orang kaya baru dikenal lebih ekspresif dalam menunjukkan kekayaannya, misalnya flexing di media sosial atau mendesain rumah dengan gaya mencolok.

3. Keberanian bisnis
Orang kaya lama cenderung konservatif dalam memilih investasi. Alih-alih coba-coba, mereka lebih memiliki sektor yang sudah teruji, seperti saham dan properti.
Di sisi lain, orang kaya baru mungkin lebih berani mengambil risiko, misalnya mengembangkan start-up dan terjun ke dunia kripto.
4. Latar pendidikan
Karena memiliki kekayaan sejak dahulu, orang kaya lama biasanya punya latar pendidikan mentereng, baik di dalam maupun luar negeri. Jejaring sosial mereka pun cukup kuat dan susah ditembus.
Baca Juga: Berani Bantah Deddy Corbuzier yang Memaki Anak-anak, Ferry Irwandi Singgung Era Orba
Sementara itu, orang kaya baru tidak selalu memiliki latar pendidikan elit karena pada saat itu mereka mungkin belum sekaya sekarang. Namun, mereka memang sangat terbuka untuk menjalin koneksi.