Suara.com - Tidak terasa, kita sudah memasuki hari ke-10 terakhir Ramadhan. Biasanya, umat muslim akan melakukan ibadah yang disebut dengan I’tikaf.
I’tikaf merupakan berdiam diri di masjid dengan melakukan amalan-amalan ibadah kedapa Allah SWT untuk mengharapkan ridhonya.
Selain untuk mendapatkan ridho Allah SWT, tujuan I’tikaf adalah untuk menjernihkan hati dan mendekatkan diri kepada Allah.
Sehingga, bisa dikatakan bahwa tujuan melakukan ibadah ini tidak hanya semata-mata agar mendapatkan pahal, melainkan juga untuk membersihkan hati dan mendapatkan kebahagiaan dunia dan akhirat.
Ibadah ini hanya dilakukan di malam ke-10 terakhir Ramadhan dengan ketentuan waktu bebas atau bisa dilakukan kapan saja, baik siang hari maupun malam hari.
Melakukan I’tikaf harus dengan membaca niat. Adapun bacaan niatnya adalah sebagai berikut.
"Nawaitul I'tikafa fii haadzal masjidi sunnatan lillahi ta'ala."
Artinya: "Aku berniat i'tikaf di masjid ini, sunah karena Allah ta'ala."
Lantas, amalan apa yang dianjurkan saat I’tikaf dan apa hal-hal yang bisa membatalkannya?
Baca Juga: Doa dan Amalan di Bulan Ramadhan Agar Cepat Punya Anak Sholeh dan Sholehah

Amalan yang Dianjurkan saat I’tikaf
Menurut Syekh Wahbah Zuhaili dalam Fiqh al-islam wa Adillatuhu, ada beberapa amalan yang dianjurkan saat melaksanakan I’tikaf, diantaranya:
1. Berdiam di masjid
Seseorang yang ingin melakukan I’tikaf, maka ia harus berdiam diri atau menetap di dalam masjid.
Berdiam diri di masjid juga menjadi salah satu rukun I’tika sehingga wajib dilakukan. Perlu diingat bahwa, dilarang ke luar dari masjid kecuali uzur syar’i atau darurat.
2. Perbanyak shalat, baca Al-Qur’an dan zikir
Seseorang melakukan I’tikaf dianjurkan untuk berdiam diri di dalam masjid. Namun, tidak hanya berdiam diri saja, melainkan juga melakukan serangkaian ibadah., seperti shalat, baca Al-Qur’an, dan berdzikir kepada Allah.