
Filosofi Ketupat dalam Tradisi Jawa
Tak hanya sebagai sebuah makanan khas, dalam tradisi Jawa ketupat memiliki makna simbolik yang mendalam, mulai dari nama hingga bentuknya.
Kata "ketupat" berasal dari Bahasa Jawa "ngaku lepat", yang berarti mengakui kesalahan. Di mana diharapkan umat Islam saling mengakui, memaafkan, dan melupakan kesalahan yang telah lalu.
Di sisi lain, janur kuning sebagai pembungkus ketupat melambangkan tolak bala. Sedangkan anyamannya yang rumit adalah bentuk kesalahan manusia yang beragam.
Bentuk segi empat ketupat juga menyimpan makna filosofis, yang mana diartikan sebagai "kiblat papat lima pancer" yang artinya kemanapun manusia menuju, pasti akan kembali kepada Allah SWT.
Kemudian beras sebagai isi ketupat melambangkan kemakmuran, dan saat matang lalu dibelah, warna putihnya menunjukkan kebersihan jiwa setelah melewati puasa Ramadan dan puasa Syawal.