Suara.com - Media sosial belakangan sempat dihebohkan dengan tiket pesawat domestik yang harganya melonjak. Kenaikan harga tiket diduga lantaran tengah musim arus balik libur Lebaran.
Kehebohan itu salah satunya tampak dalam unggahan akun X Universitas Brawijaya Menfess @mfs_ub.
“Ya Tuhan braw! ga expect bakal senaik ini semua tiket baru pertama kali balik lebaran kirain bakal sama aja tiketnya,” tulis akun tersebut.
Pada unggahan @mfs_ub, terlihat tangkapan layar harga tiket pesawat dari Bandara Sultan Hasanudin Makassar ke Surabaya. Tiket lokal itu dihargai Rp14.123.400. Unggahan tersebut sontak menuai berbagai respons dari warganet.
“Reminder buat anak kalimantan, sumatera, pulau lainnya kalau mau ke Surabaga beli tiket dr daerah kalian ke Malahsia dulu, trs dr malay ke surabaya. Lebih murah ketimbang beli tiket domestik,” komentar warganet.
“Sender malah filternya yang kelas bisnis, ya jelas mahal. Padahal bisa nyari yang kelas ekonomi,” tulis warganet di kolom komentar.
“Dahh gausah ribut, itu sendernya udah cari yang ekonomi, tapi karena abis jadinya muncul yang business class. Makanya mahal,” timpal lainnya.
Tiket Medan-Batam Tak Masuk Akal

Selain keluhan dari Makassar ke Surabaya, sebelumnya juga beredar tiket mahal dari Medan ke Batam.
Baca Juga: Kebijakan One Way Nasional akan Diterapkan di Puncak Arus Balik Besok
Harga tiket pesawat rute Medan–Batam pada Rabu, 9 April 2025, benar-benar bikin geleng-geleng kepala.
Pasca Hari Raya Idul Fitri, saat sebagian besar pemudik diperkirakan sudah kembali ke kota perantauan, tepatnya setelah puncak arus balik yang diprediksi terjadi pada Minggu (6/4/2025), harga tiket justru melonjak ke level yang tak masuk akal.
Berdasarkan pantauan dari aplikasi Traveloka, tiket penerbangan Garuda Indonesia dari Bandara Internasional Kualanamu menuju Bandara Internasional Hang Nadim Batam dibanderol fantastis: mencapai Rp17.918.400 sekali jalan.
Hal yang mengejutkan, harga ini berlaku untuk semua jadwal penerbangan di hari itu, tanpa perbedaan waktu atau kelas penerbangan.
Lonjakan harga ini terjadi justru setelah puncak arus balik Lebaran, yang sebelumnya diperkirakan akan terjadi pada Minggu (6/4/2025) atau H+5 Idul Fitri.