Dalam konteks dunia kerja, gatekeeping bisa terlihat dari praktik rekrutmen yang lebih mengutamakan jalur orang dalam ketimbang kompetensi.
Alhasil, orang-orang yang memiliki kompetensi tidak mendapatkan kesempatan atau peluang untuk berkarier sesuai dengan potensinya karena dikalahkan oleh orang dalam.
Lebih berbahaya lagi ketika gatekeeping berkamuflase menjadi budaya profesional. Misalnya, ketika kritik atau saran dari seseorang diabaikan hanya karena statusnya yang junior atau tidak berasal dari institusi bergengsi.
Kontributor : Damayanti Kahyangan