Di dalam Bait Suci terdapat sebuah tirai besar yang memisahkan Ruang Kudus dengan Ruang Maha Kudus, tempat suci di mana Tabut Perjanjian disimpan.
Menurut catatan dalam Matius 27:51, Markus 15:38, dan Lukas 23:45, tirai tersebut terbelah dua dari atas ke bawah tepat saat Yesus wafat.
Peristiwa ini dipercaya sebagai simbol terbukanya akses langsung antara manusia dan Tuhan tanpa perantara.
“Ketika itu tabir Bait Suci terbelah dua dari atas sampai ke bawah,” bunyi Markus 15:38.
3. Gempa Bumi Dahsyat
Gempa bumi hebat tercatat terjadi bersamaan dengan momen kematian Yesus Kristus, sebagaimana disebutkan dalam Matius 27:51 yang berbunyi:
“Dan lihatlah, tabir Bait Suci terbelah dua dari atas sampai ke bawah, dan terjadi gempa bumi, dan bukit-bukit batu terbelah.”
Guncangan tersebut cukup besar hingga membuat para perwira Romawi dan orang-orang yang menyaksikan kejadian itu merasa sangat ketakutan.
Dalam Matius 27:54 disebutkan bahwa rasa takut mereka muncul setelah melihat bagaimana alam bereaksi terhadap kematian Yesus.
Baca Juga: Habib Jafar Nonton Film Yesus Bareng Biarawati: Saya Menonton Dengan Penuh Respect Meski Beda Iman
Bahkan, menurut Markus 15:39, salah satu kepala pasukan Romawi yang berada di lokasi mengakui keilahian Yesus dengan berkata, “Sungguh, orang ini adalah Anak Allah.”
4. Bukit Batu Terbelah
Selain gempa bumi, fenomena alam lain yang terjadi saat kematian Yesus Kristus adalah terbelahnya bukit-bukit batu.
Peristiwa ini dicatat dalam Alkitab, tepatnya dalam Matius 27:51, yang menyebutkan bahwa sesaat setelah Yesus menghembuskan napas terakhir, batu-batu karang pun terbelah.
Fenomena tersebut diduga merupakan dampak dari gempa bumi besar yang terjadi saat itu.
Kejadian ini semakin memperkuat suasana mencekam, termasuk para prajurit dan warga yang berada di lokasi hingga menimbulkan rasa takut yang mendalam.