Suara.com - Dari tahun ke tahun, tren kecantikan terus berkembang. Namun terkadang, ada juga tren kecantikan yang nyeleneh, salah satunya tato pink di lutut.
Perawatan tersebut viral setelah ditunjukkan oleh salon bernama Tik Ka Oo di Bangkok, Thailand. Dalam konten yang diunggah pemilik salon di TikTok, terlihat seorang wanita berkulit putih sedang menjalani tato pink alias merah muda di lututnya.
Perawatan kecantikan tersebut diyakini dapat meningkatkan penampilan awet muda. Pemilik salon, Tik, mengklaim bahwa alih-alih pipi yang merona, tempurung lutut kemerahan adalah tren kecantikan terbaru di negara-negara Asia seperti Vietnam dan Korea Selatan.
Dikutip dari laman NY Post, pemilik salon pun mengatakan ia menerima lebih dari 500 permintaan perawatan kecantikan nyeleneh tersebut setiap harinya.
"Salah satu (pelanggan) tetap saya kembali dari Vietnam dan meminta saya untuk menato lututnya dengan warna merah muda," kata Tik.

"Saya penasaran, jadi saya melakukan riset, menguji teknik tersebut pada teman-teman, dan akhirnya menemukan prosedur yang tepat," lanjutnya.
Tik mengatakan bahwa hasil tersebut 'mengejutkan' para pelanggannya yang belum pernah melihat hal seperti itu sebelumnya.
"Sekarang, saya menerima lebih dari 500 pesan setiap hari di kotak masuk saya dari orang-orang yang menanyakan tentang layanan ini," tambahnya.
Untuk biaya perawatan, setiap lutut hanya dihargai 4.000 Baht atau sekitar Rp1,9 jutaan. Tidak seperti tato biasa, tintanya akan memudar seiring waktu.
Baca Juga: Apa Hukum Tato dalam Islam? Ini Penjelasannya Lengkap dengan Bahaya Menato Tubuh!
"Saya akui bahwa tidak semua orang bereaksi positif. Beberapa orang mengkritik penampilannya, sementara yang lain menyukai tampilannya yang unik dan ingin mencobanya sendiri. Saya memastikan untuk menjelaskan proses lengkap kepada setiap pelanggan secara terperinci sebelum memulai." terang Tik lagi.
Dalam konten yang viral di TikTok, terpantau pada kolom komentar banyak warganet yang penasaran dengan hasilnya. "Aku ingin melihat hasilnya saat selesai," komentar salah satu warganet.
"Jika (kulit) tidak terlalu putih, warnanya akan menjadi ungu," sahut warganet lain, yang kemudian dibantah pemilik salon. "Ada penyesuaian warna hitam, tetapi bukan warna ini," jawabnya.
Jenis perawatan kecantikan salon Tik yang tidak biasa alias "aneh" pun tidak berhenti di situ. Salon tersebut juga menawarkan layanan tato di bagian kelamin, siku, ketiak, tumit, dan kulit kepala bagi pelanggan yang ingin mempertahankan penampilan awet muda.
Stigma Warna Kulit di Thailand
Sama seperti di Indonesia, masyarakat Thailand juga menghadapi stigma perihal warna kulit. Pasalnya, orang berkulit gelap di sana dianggap membawa beban budaya turun-temurun.
Warna kulit telah menjadi tanda kelas sosial. Kulit gelap sejak lama dikaitkan dengan kemiskinan pedesaan dan status sosial ekonomi yang rendah. Stigma tersebut semakin diperkuat oleh budaya media yang sering menggambarkan orang berkulit gelap sebagai orang yang tidak berpendidikan, dan kurangnya representasi tingkat tinggi dalam politik dan hiburan.