"Namun, setelah operasi aku kejang-kejang lagi selama 12 jam namun ga ada satupun dokter dan perawat yang menangani. aku akhirnya koma selama hampir satu bulan. Bayangkan selama 12 jam berapa ratus ribu saraf yang putus. Setelah itu akhirnya aku dipindahkan ke Rumah Sakit yang lebih memadai, dan aku sampai detik ini sama sekali ga ada niat untuk menuntut rumah sakit sebelumnya, dan sekarang aku fokus untuk terapi," terangnya.
Dari cerita tersebut, disimpulkan bahwa kondisi yang dialami korban diakibatkan penggunaan dosis obat bius hingga mengakibatkan overdosis.
Lantas, seperti apa bahaya overdosis anestesi? Berikut penjelasan lengkapnya.
Bahaya Overdosis Anestesi
Dilansir dari Hello Sehat, snestesi menjadi salah satu tindakan penting yang harus dilakukan sebelum dokter melakukan operasi pada pasien.
Tindakan ini bertujuan untuk mempermudah tindakan medis, mengurangi risiko komplikasi, meredakan rasa sakit, meningkatkan kesembuhan, dan masih banyak lainnya.
Anestesi dibagi menjadi tiga jenis, yakni anestesi umum, anestesi regional, dan anestesi lokal, yang masing-masingnya memiliki efek samping berbeda.
Penggunaan anestesi haruslah tepat. Sebab, jika digunakan secara berlebihan maka dapat menimbulkan risiko komplikasi yang tentu saja membahayakan nyawa pasien.
Berikut adalah beberapa risiko komplikasi akibat overdosis anestesi, di antaranya:
1. Hipotensi
Menggunakan obat bius secara berlebihan dapat meyebabkan hipotensi atau penurunan tekanan darah. Kondisi ini terjadi akibat dampak dari menurunnya fungsi saraf simpatik.
Baca Juga: Murka Puan Maharani Soal Aksi Mesum Dokter Priguna: Pengkhianatan Serius Terhadap Etika Kemanusiaan!
Untuk mengatasi kondisi ini, biasanya dokter akan melakukan tindakan untuk meningkatkan tekanan pada pembuluh darah dengan memberikan cairan tambahan. Kendati demikian, tindakan ini harus tetap memperhatikan riwayat kesehatan jantung pasien.