Bahaya Overdosis Anestesi, Viral Seleb sampai Kejang-Kejang di Ruang Operasi

Yasinta Rahmawati Suara.Com
Kamis, 01 Mei 2025 | 15:31 WIB
Bahaya Overdosis Anestesi, Viral Seleb sampai Kejang-Kejang di Ruang Operasi
Ilustrasi ruang operasi. [Shutterstock]

Suara.com - Baru-baru ini, beredar sebuah video di sosial media khususnya X yang menunjukkan seorang seleb mengalami kejang akibat dugaan overdosis anestesi.

Dalam video tersebut, menampilkan sosok seleb wanita yang berada di atas ranjang rumah rumah sakit dengan kondisi yang cukup memprihatinkan.

Akun @tb_siswadi yang membagikan video tersebut di X menuliskan caption bahwa sang seleb diduga mengalami malpraktek yang dilakukan oleh dokter kecantikan.

Namun, seorang dokter yang berada di samping justru mengira jika seleb tersebut mengalami kesurupan dan mengajaknya berbincang.

“Jelas-jelas itu lagi kejang tapi dikira kesurupan dan diajak ngobrol sama dokter nya? Udah malpraktek sih ini nama nya , patut dipertanyakan itu dokter beneran apa bukan,” tulsnya.

Sontak, unggahan video tersebut menjadi viral dan mendapatkan banyak komentar dari warganet.

“Kalau malpraktik harus segera di tindak dokter dan klinik nya. Kasihan pasien itu. Bukan nya di tangani malah diajak ngobrol,” tulis akun @liaasister.

Di tengah kesimpang siuran berita tersebut, muncul akun TikTok @memeflome yang ternyata merupakan akun sang korban.

Ia memposting video yang sama di akun TikToknya dan mengatakan jika kejadian itu terjadi pada tahun 2024 lalu.

Baca Juga: Murka Puan Maharani Soal Aksi Mesum Dokter Priguna: Pengkhianatan Serius Terhadap Etika Kemanusiaan!

“Jadi aku ada operasi di sebuah rumah sakit di bulan Mei 2024, pada saat operasi berlangsung aku mendadak kejang-kejang. Setelah itu, obat bius pun ditambah hingga kejang-kejang itu berhenti," tulisnya.

"Namun, setelah operasi aku kejang-kejang lagi selama 12 jam namun ga ada satupun dokter dan perawat yang menangani. aku akhirnya koma selama hampir satu bulan. Bayangkan selama 12 jam berapa ratus ribu saraf yang putus. Setelah itu akhirnya aku dipindahkan ke Rumah Sakit yang lebih memadai, dan aku sampai detik ini sama sekali ga ada niat untuk menuntut rumah sakit sebelumnya, dan sekarang aku fokus untuk terapi," terangnya.

Dari cerita tersebut, disimpulkan bahwa kondisi yang dialami korban diakibatkan penggunaan dosis obat bius hingga mengakibatkan overdosis.

Lantas, seperti apa bahaya overdosis anestesi? Berikut penjelasan lengkapnya.

Bahaya Overdosis Anestesi

Dilansir dari Hello Sehat, snestesi menjadi salah satu tindakan penting yang harus dilakukan sebelum dokter melakukan operasi pada pasien.

Tindakan ini bertujuan untuk mempermudah tindakan medis, mengurangi risiko komplikasi, meredakan rasa sakit, meningkatkan kesembuhan, dan masih banyak lainnya.

Anestesi dibagi menjadi tiga jenis, yakni anestesi umum, anestesi regional, dan anestesi lokal, yang masing-masingnya memiliki efek samping berbeda.

Penggunaan anestesi haruslah tepat. Sebab, jika digunakan secara berlebihan maka dapat menimbulkan risiko komplikasi yang tentu saja membahayakan nyawa pasien.

Berikut adalah beberapa risiko komplikasi akibat overdosis anestesi, di antaranya:

1. Hipotensi

Menggunakan obat bius secara berlebihan dapat meyebabkan hipotensi atau penurunan tekanan darah. Kondisi ini terjadi akibat dampak dari menurunnya fungsi saraf simpatik.

Untuk mengatasi kondisi ini, biasanya dokter akan melakukan tindakan untuk meningkatkan tekanan pada pembuluh darah dengan memberikan cairan tambahan. Kendati demikian, tindakan ini harus tetap memperhatikan riwayat kesehatan jantung pasien.

2. Infeksi saluran pernapasan

Penurunan kesadaran akibat penggunaan obat anestesi dapat menyebabkan saluran pernapasan tidak terlindungi. Akibatnya, terjadi infeksi pada laring, sakit tenggorokan, hingga pneumonia.

Kondisi ini akan semakin parah jika pasien mengalami mual dan muntah pasca anestesi. Cairan muntah akan masuk ke dalam paru-paru sehingga menyebabkan peradangan dan infeksi pada saluran pernapasan.

3. Penurunan fungsi saraf

Saraf memiliki fungsi yang sangat penting bagi tubuh, yakni mengatur dan mengendalikan semua aktivitas tubuh, dari gerakan sederhana hingga fungsi kognitif.

Overdosis anestesi dapat mengakibatkan penurunan fungsi saraf, termasuk saraf tulang belakang yang terjadi karena adanya kerusakan.

Kerusakan itu juga akan menyebabkan penurunan kinerja safar sensorik maupun motorik.

4. Total spinal block

Total spinal block merupakan kondisi terhambatnya penghataran sinyal saraf tepi. Penyebab utamanya adalah kelebihan dosis obat bius pada tulang belakang sehingga menyebabkan efek paralisis alias kelumpuhan pada otot.

Selain itu, kondisi ini juga dapat menyebabkan kegagalan sistem pernapasan saat pasien tidak sadarkan diri.

5. Kerusakan saraf tepi

Efek samping anestesi lokal dan regional adalah meningkatkan risiko terjadinya kerusakan saraf tepi. Kondisi ini terjadi karena tubuh pasien tidak bergerak dalam waktu yang lama saat dilakukan tindakan operasi.

Adapun bagian tubuh yang sering mengalami kerusakan pada sarafnya adalah lengan bagian atas dan area sekitar lutut.

6. Kematian

Risiko paling berbahaya dari penggunaan obat bius yang berlebihan adalah kematian. Meski kemungkinan terjadinya sangat kecil, namuan ini terjadi di beberapa kasus.

Faktor yang mempengaruhi risiko kematian akibat overdosis anestesi adalah jenis operasi, tingkat kesehatan pasien, adanya penyakit penyerta, serta kondisi lainnya.

Kontributor : Damayanti Kahyangan

Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI